Mentok, Babel, jurnalsumatra.com – Senja, selain menghadirkan panorama memesona juga menjadi pengingat sebagai akhir dalam satu hari dan menumbuhkan harapan esok Matahari terbit kembali.
Dalam usia yang sudah masuk senja juga, sejumlah warga di ujung barat Pulau Bangka tergerak mewariskan ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimiliki agar terus hidup di generasi berikutnya.
“Sebagian besar pengurus yayasan ini pensiunan, namun ada juga beberapa yang masih muda untuk mendukung gerak agar lebih cepat dan sesuai tuntutan kebutuhan di lapangan,” kata Chairul Amri Rani, pengelola Sekolah Alam dan Taman Wisata Edukasi Mentok.
Menurut Amri, pembangunan Sekolah Alam dan Taman Wisata Edukasi Mentok merupakan panggilan untuk mewariskan berbagai pengetahuan dan budaya lama kepada generasi berikutnya agar kekayaan tetap terjaga turun temurun.
Alam, menurut mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat tersebut, jika dikelola dengan baik dan benar akan memberikan jaminan hidup kepada manusia, baik dari sisi ketersediaan pangan, sandang, energi hingga obat-obatan.
“Di sekolah alam ini kami akan memberikan sedikit pengungkit agar generasi muda mengenal apa yang sudah diwariskan para orang tua kami,” ujarnya.
Beberapa hal yang bisa dipelajari di Sekolah Alam dan Taman Edukasi Wisata Mentok, antara lain pengenalan terhadap berbagai jenis tanaman di lokasi itu, melatih kemandirian, kepemimpinan, dan belajar bertindak sesuai nilai-nilai agama.
“Pada dasarnya kami ingin generasi berikutnya tetap berkarakter atau berbudi pekerti kuat sebagai modal untuk membangun bangsa sekaligus memiliki modal kepribadian kuat menjawab tantangan di era serba digital modern,” katanya.
Di sekolah alam yang menempati lahan bekas tambang bijih timah seluas sekitar 1,5 hektare tersebut, pengelola menyediakan lebih dari 300 jenis tanaman yang bisa dikenali penamaannya dalam bahasa lokal dan nama ilmiah, sekaligus manfaat dari jenis tanaman tersebut.
Sebagian besar tanaman yang ditanam di lokasi itu merupakan varietas tanaman lokal atau tanaman yang sudah ada sejak zaman dahulu dan secara turun-temurun diketahui manfaatnya.
Selain tanaman obat keluarga yang saat ini lazim ditanam warga di seluruh Nusantara, ada juga beberapa tanaman lokal yang memang dari dahulu sudah dimanfaatkan para leluhur untuk obat-obatan.
Di sekolah alam tersebut, para pengunjung akan diberikan pengetahuan dan pemanfaatan berbagai tanaman sekaligus cara mengolah. Pengetahuan dasar ini diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat bisa mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi obat kimia.
Komentar