“Kami akan lebih menekankan pada metode belajar secara natural, para siswa akan kami ajak belajar langsung di alam untuk mengurangi kejenuhan belajar di sekolah yang saat ini lebih banyak tergantung gawai,” katanya.
Pengelola juga mengajak para peserta memanfaatkan berbagai potensi yang ada untuk dijadikan sumber ekonomi secara sederhana, misalnya mengolah sampah menjadi pupuk organik.
“Kita ajari cara pengolahan, pemanfaatan sampai ke pengemasan dan pemasaran,” katanya.
Di masa pendemi COVID-19 ini, pengelola tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku dan membatasi jumlah peserta, maksimal 20 orang setiap hari.(anjas)
Komentar