oleh

Kelompok Seni Tradisi Ronggeng Pasaman dapat pelatihan peningkatan SDM

Padang, jurnalsumatra.com – Sebanyak enam kelompok sanggar seni tradisi Ronggeng Pasaman mengikuti Workshop Pengembangan Seni Kreasi berbasis tradisi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Gemala Ranti dihubungi di Padang, Senin mengatakan Pemprov Sumbar bersama DPRD selaku lembaga legislatif berupaya memberikan perhatian untuk pembangunan dan peningkatan SDM khususnya urusan kebudayaan.

Hal itu sejalan dengan Program Unggulan Gubernur Sumbar yang salah satunya memberikan apresiasi dan pembinaan kepada seniman dan budayawan.

“Apresiasi kita diwujudkan dengan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh seniman dan budayawan yang telah berjasa dan berprestasi dan ketersediaan ruang-ruang ekspresi dan publik sebagai media interaksi dalam pertunjukan, pagelaran, pameran bahkan festival yang bertaraf nasional dan internasional. Sementara untuk peningkatan SDM kita upayakan workshop atau pelatihan,” katanya.

Gemala mengatakan Kabupaten Pasaman, sangat kaya dengan sumber daya budaya yang masih belum digali dan dikembangkan secara optimal, salah satunya kesenian Ronggeng Pasaman.

Berdasarkan pengamatan dan data di Pasaman (khususnya Bonjol) keberadaan dan pertumbuhan kelompok seni ronggeng menarik dan unik. Baik dari segi jumlah maupun model kekhasan pertunjukkannya. Sampai hari ini terdeteksi ada 11 kelompok yang tersebar di empat kenagarian di Bonjol.

“Sebarannya pada satu nagari ada dua atau lebih kelompok seni tradisi yang satu ini,” ujar Gemala.

Workshop yang diberikan adalah bagian dari upaya mewujudkan pengembangan terhadap Seni Tradisi Ronggeng di Pasaman (khususnya Bonjol).

Namun, berbagai program dari pemerintah provinsi tentu tidak bisa maksimal tanpa adanya dukungan dari pemerintah nagari, kecamatan, kabupaten/kota, komunitas seni ronggeng di Bonjol, media dan stakeholder lainnya.

“Ke depan mari kita bergerak dan maju bersama, karena kejayaan sebuah bangsa/negara dilihat dari bagaimana bangsa tersebut menghargai serta melestarikan budayanya,” katanya.

Anggota DPRD Sumatera Barat asal Pasaman, Donizar berharap workshop tersebut dapat menumbuhkan minat dan bakat kaum milineal dalam mencintai seni tradisi dan budaya itu sendiri.

“Kedepannya kita perlu memikirkan untuk keberlanjutan workshop ini dengan memfasilitasi sanggar2 dan komunitas seni tradisi berupa peralatan kesenian dan lain sebagainya,” katanya.

Salah seorang seniman Ronggeng Pasaman, Januar (44) mengungkapkan kegiatan workshop memberikan antusiasme seniman untuk menjaga keberlangsungan seni ronggeng diantara seni yang mengikut selera pasar atau seni yang tetap mempertahankan tradisi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed