oleh

Deflasi di Jatim akibat normalisasi harga usai hari besar keagamaan

Surabaya, jurnalsumatra.com – Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan, deflasi yang terjadi di Jatim dan nasional pada umumnya disebabkan oleh normalisasi harga setelah Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) dan memasuki periode masa panen komoditas hortikultura.

Ferry Irawan dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat, usai acara Capacity Building anggota TPID Provinsi Jawa Timur yang digelar Bank Indonesia, memberikan rekomendasi program yang bisa dilaksanakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim untuk mengatasi permasalahan pasokan melimpah, khususnya cabai rawit.

Rekomendasi itu adalah, Jatim dapat melakukan perdagangan daerah dengan daerah defisit cabai merah seperti DKI Jakarta, Banten, Riau, Sumsel, Lampung dengan memanfaatkan fasilitas dari Kementerian terkait, seperti tol laut maupun subsidi biaya kirim.

“Tentu saja ini dilalukan melalui peran BUMD,” kata Ferry dalam presentasinya.

Sementara narasumber lainnya, Pamrihadi Wiraryo, yang merupakan Direktur PT Foodstation mengakui, bahwa BUMD saat ini harus bisa menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengembangan lini bisnis.

Ia menjelaskan, bahwa BUMD perlu memperjelas model bisnisnya, serta tidak boleh hanya membeli hasil petani dan menjual kepada pelanggan.

“Jadi harus ada nilai tambah di dalamnya,” katanya.

Acara Capacity Building anggota TPID Provinsi Jawa Timur, digelar Bank Indonesia dalam rangka merumuskan rekomendasi kebijakan perdagangan antardaerah.

Tema yang diangkat dalam diskusi tersebut adalah Korporatisasi BUMD Mendorong Kerja sama Perdagangan Antar Daerah.

Sebelumnya, Badan Pusat Statsitik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Timur mengalami deflasi sepanjang Bulan Juni 2021 sebesar 0,14 persen, dengan daerah penyumbang deflasi tertinggi adalah Kabupaten Sumenep yang mencapai 0,58 persen.

Deflasi Jatim terjadi karena adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas, sehingga mendorong terjadi penurunan IHK sebesar 0,14 persen yaitu dari 105,77 pada bulan Mei 2021 menjadi 105,62 pada bulan Juni 2021.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed