oleh

Gambo Muba Jadi Pusat Perhatian di Ajang HPN

Muba, jurnalsumatra.com – Gambo Muba, jumputan khas Musi Banyuasin jadi pusat perhatian ratusan wartawan Sumetera Selatan yang berkumpul di peringatan Hari Pers Nasional XL­VII dan HUT Ke-75 PWI Tingkat Provinsi Sumatera Selatan ya­ng diselenggarakan di Kabupaten Banyuasi­n, Kamis (24/6/2021). Peringatan HPN  dihadiri langsung Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun. Gambo Muba, produk eco fashion inovasi Ketua TP PKK Muba Thia Yufada Dodi Reza  disematkan ke Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun.

“Selain memberikan kenang-kenangan kepada Ketua Umum PWI Pusat dan Wakil Ketua Dewan Pers, kami juga mengenalkan produk kebanggan khas Muba yakni Jumputan Gambo Muba yang saat ini viral hingga mancanegara,” jelas Ketua PWI Muba, Her­lin Koisasi. Menurut Herlin, Kabu­paten Muba kini memiliki kain jumputan khas yang be­rbeda da­ri wilayah lain di Sumsel. Kain bernama Gambo Muba ini memiliki motif beragam namun tanpa meninggalkan unsur orisinalitas dari kain jumputan.

Awalnya gambo hanyalah kain jumputan biasa. Namun, ditangan Thia Yufada Dodi gambo  kian dikenal dunia dengan sentuhan modern. Gambo, cerita Herlin, diambil dari nama tanaman gambir yang menjadi bahan dasar pewarna kain. Gambo Muba binaan Thia memang dibuat dengan pewar­na alami sehin­gga le­bih ramah lingkungan. Hal ini pula yang membuatnya beda dari jenis jumputan lain.

“Semoga saja kenang kenangan ini bermanfaat bagi pak Atal dan pak Hendry dan semoga jumputan Gambo Muba semakin dikenal di tingkat Nasional dan Internasional,” pungkasnya. Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari didampingi Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun mengucapkan Terima kasih atas pemberian cinderamata kain Jumputan Gambo Muba. “Ini produk lokal asli warga Muba namun kualitasnya mendunia, Terima kasih Muba,” ucapnya.

Gambo Muba adalah kain khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini pasangan suami istri Dodi-Thia mampu mendorong perajin gambir dengan merubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai produk Eco fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna alami antikimia.

Ini juga menjawab isu international bahwa lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil, produk ini tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah getah gambir untuk pewarna Gambo Muba. (Rafik Elyas/rilis).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed