oleh

IBL 2021: musim sarat tantangan nan patut dirayakan

Dengan yakin Junas menyatakan bahwa data bagus terkait COVID-19 sepanjang IBL 2021 adalah bukti komitmen bukan hanya dari pihaknya, tetapi juga tim-tim yang berlaga untuk tetap Saling Jaga, sebagaimana slogan yang mereka kampanyekan untuk mendukung pencegahan memburuknya situasi pandemi.

“Ini harus kami buka, bahwa ini semua bukan semata perjuangan dari liga, tetapi juga komitmen para pemain, pelatih, ofisial dan semuanya,” kata Junas pada Rabu 2 Juni 2021.

“Bahwa COVID-19 bisa kita kalahkan. Bahwa masih bisa beraktivitas selama mematuhi protokol kesehatan ketat dan tetap Saling Jaga,” ujarnya menambahkan.

Tentu saja, tonggak keberhasilan IBL 2021 bukan semata-mata terkait pandemi, tetapi juga daya tarik pertandingan yang disajikan di atas lapangan.

Selain perkara gelembung, pandemi juga memaksa IBL 2021 tak diwarnai aksi pemain-pemain impor seperti yang sudah tersaji dalam tiga musim sebelumnya.

Hal itu menimbulkan anggapan bahwa IBL 2021 tidak akan seru, tapi sebaliknya liga ini menjadi lebih kompetitif serta menghadirkan sosok-sosok baru yang selama ini luput dari sorotan lampu.

Ketika ada pemain asing, para pemain lokal terutama talenta muda lebih banyak jadi penonton di bangku cadangan.

Kevin Moses Poetiray dari Louvre Dewa United Surabaya yang didapuk penghargaan Pemain Paling Berkembang IBL 2021 hanyalah salah satu contoh dari bakat basket lokal yang menyedot sorot lampu.

Dari 98 gim yang dimainkan di fase reguler terdapat bermunculan sejumlah nama yang selama ini luput dari perhatian penggemar basket Indonesia, lantaran minimnya peluang bermain di tengah serbuan pemain asing.

Tentu saja kehadiran timnas elite muda yang kini mengisi roster Indonesia Patriots menjadi buah bibir tersendiri, mengorbitkan nama-nama seperti Yudha Saputera, Kelvin Sanjaya dan Ali Bagir Albahar.

Di Amartha Hangtuah muncul Fisyaiful Amir dan Sevly Rondonuwu. Dari KAI Bima Perkasa Jogja, Samuel Devin Susanto langsung menyabet gelar Debutan Terbaik IBL 2021.

Rekan Kevin di Louvre, Dio Tirta Saputra juga naik daun. Dari timur Indonesia muncul bakat menawan dalam diri Imanuel Omanawe yang berseragam NSH Mountain Gold Timika.

Yonatan dan Ananda Syahputra Caesar yang kini jadi tulang punggung baru Pacific Caesar Surabaya. Munculnya Pandu Wiguna di Prawira Bandung dan kini siapa yang tak kenal ‘Lord’ Bryan-nya Satya Wacana Saints Salatiga.

IBL 2021 juga diwarnai kehadiran dua tim debutan yakni Bali United Basketball serta West Bandits Solo. Bali United yang disokong Yerikho Tuasela dan pemain senior Ponsianus Nyoman ‘Komink’ Indrawan nyaris mencapai playoff.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed