Serang, jurnalsumatra.com – Warga Desa Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten dalam waktu dekat bisa menikmati jaringan internet 4G menyusul akan dibangun Base Transceiver Station (BTS) di daerah itu.
Project Smartfren, Irvan, dalam siaran tertulis melalui Diskominfosatik Kabupaten Serang di Serang, Selasa (15/6), mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi terkait dengan administrasi dan survei lokasi untuk memastikan legalitas tanahnya.
“Kita sudah koordinasi kemarin dengan Pak Camat Tirtayasa Sadik. Yang pasti Bulan Oktober sudah ‘on air’ jaringan 4G di Pulau Tunda,” ujarnya.
Pada Senin (14/6) sore, Provider Smartfren sebagai pihak yang membangun BTS atas rekomendasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan koordinasi dengan Camat Tirtayasa Sadik yang didampingi Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya.
Camat Tirtayasa Sadik memastikan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Desa Pulau Tunda dan masyarakat terkait dengan lahan untuk pembangunan BTS tersebut, milik negara tetapi perlu dilakukan pendekatan persuasif kepada kades dan masyarakat.
“Yang pasti tidak ada penolakan dari warga. Insyaallah tidak ada. Untuk lokasi sudah 80 persen persiapannya dengan luas delapan kali sepuluh meter,” katanya.
Sadik menjelaskan dengan dibangun BTS, kepastian untuk permohonannya pun menyambung dengan kebutuhan masyarakat Pulau Tunda, khususnya para anak didik sekolah mengingat setiap ujian akhir anak-anak sekolah di wilayah itu harus menyeberang ke darat dengan jarak dua jam jika kondisi cuaca normal.
“Jadi kalau akses internet sudah bagus lebih mudah lagi, tidak perlu anak-anak didik menyeberang ke darat, pandangan ke depan seperti itu,” katanya.
Sebelumnya, Perwakilan dari Direktorat Penataan Sumber Daya Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kemenkominfo Republik Indonesia Hilman Fikrianto mengatakan pembangunan BTS merupakan Program Percepatan Transformasi Digital (PTD) yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2020.
“Program PTD arahan Pak Jokowi yang ditindaklanjuti oleh Pak Menteri Kominfo untuk melakukan merdeka ‘blank spot’. Ini dari hasil kajian ada 12.048 desa dari total 12.518 desa yang dikaji se-Indonesia yang memang ‘blank spot’ sinyal,” ungkapnya.(anjas)
Komentar