Dia memang bukan satu-satunya pemain berbakat dalam skuad Inggris, apalagi dalam posisinya juga ada James Maddison, Jack Grealish, Harvey Barnes, Bukaya Saka dan Marcus Rashford.
Dia bahkan dipercaya tak akan menjadi starter jika Grealish bermain cemerlang, dan faktanya Grealish yang absen lama membela Aston Villa karena cedera memang cemerlang sampai menjadi salah satu pemain paling terkenal dalam skuad Inggris.
Tetap saja itu tak memupus fakta Foden salah satu pesepakbola Inggris paling berbakat.
Tak hanya Guardiola yang sepakat dengan pandangan itu. Southgate juga begitu. “Dia pemain yang bagus sekali, cerdas mengambil posisi, terampil menerima bola di bawah tekanan. Dan yang paling penting memiliki mata yang tajam ke gawang dan lapar mencetak gol,” kata Southgate, Maret silam.
Ekstasi hadirnya Foden dalam skuad Inggris membuat dia disetarakan dengan Paul ‘Gazza’ Gascoigne yang cemerlang dan menjadi bintang pada Euro 1996.
Itu mungkin Piala Eropa yang paling dikenang Inggris karena nyaris memecahkan telor tak pernah menjuarai Euro setelah kalah adu penalti dalam semifinal melawan Jerman. Dan Gazza adalah bintangnya.
Foden sendiri penggemar Gazza sampai-sampai memposting gaya rambut cat pirang persis Gazza yang seketika memicu publik Inggris menyamakan dia dengan Gazza yang menjadi kesayangan Inggris 25 tahun lalu dan mencetak salah satu gol paling terkenal sepanjang masa saat melawan Skotlandia pada fase grup.
Foden berharap bisa mengulangi kecemerlangan Gazza, bahkan mengantarkan Inggris lebih jauh ketimbang yang dilakukan Gazza. Inggris sendiri tak pernah menjuarai Piala Eropa sejak turnamen ini digelar pada 1960, bahkan masuk final pun tidak pernah, padahal memiliki liga yang paling kompetitif di Eropa.
Peluang Inggris kali ini terbilang sangat besar sampai menempati urutan kedua di bawah Prancis dalam pasar taruhan juara Euro 2020. Foden bisa menjadi bagian dari keberhasilan Inggris itu seperti dia menjadi bagian sukses Manchester City.
Mengenai Zinchenko, selain mumpuni dalam hal olah bola, dia juga memiliki leadership. Tak heran jika dalam usia semuda dia, bek kiri Manchester City ini sudah dinobatkan sebagai kapten Ukraina.
Namun, tujuh tahun silam, Zinchenko terpaksa terlunta-lunta di Moskow setelah harus mengungsi ke Rusia akibat perang saudara di negaranya.
Tak lama setelah dia dan klubnya Shakhtar Donetsk bertanding melawan Arsenal dalam UEFA Youth League pada Februari 2014, ibunya memutuskan bersuaka ke Rusia guna menghindari konflik militer yang pecah di Donbas, Ukraina.
Komentar