Meulaboh, jurnalsumatra.com – Sejumlah pedagang kue dadakan di sepanjang ruas Jalan Nasional Meulaboh ibu kota Kabupaten Aceh Barat mengaku mampu meraih omzet jutaan rupiah setiap harinya, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
“Alhamdulillah, bulan suci Ramadhan tahun ini kami mampu meraih omzet mencapai Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per hari dari berjualan aneka kue kering,” kata salah seorang pedagang kue kering, Reza, di Meulaboh, Jumat.
Ada pun kue yang dijual oleh pedagang di sepanjang ruas jalan protokol tersebut seperti kacang madu seharga Rp60 ribu per kilogram, kacang mete, kacang arab bali, serta kacang Arcis yang dijual masing-masing Rp50 ribu per kilogram.
Sedangkan aneka kue kering produksi rumahan atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik masyarakat, juga turut dijual dengan harga berkisar antara Rp75 ribu rupiah hingga Rp90 ribu per toples ukuran sedang.
Reza mengakui pendapatan dirinya bersama dengan sejumlah pedagang kue kering dadakan lainnya di Meulaboh, Aceh Barat, mengalami peningkatan pada tahun ini.
Jika dibandingkan pada tahun 2020 lalu, kata dia, pendapatan atau omzet yang diraih pedagang tidak sebesar tahun ini.
“Kalau Ramadhan 2020 lalu jauh lebih kecil setiap harinya, sekitar Rp1 jutaan per hari,” katanya menambahkan.
Dirinya berharap pertumbuhan ekonomi pada tahun ini semakin lebih membaik dan pandemi COVID-19 diharapkan akan segera berakhir.
Sementara itu, Sarah seorang pembeli warga Desa Suak Ribee, Meulaboh, mengatakan banyaknya pedagang kue kering dadakan yang berjualan di daerah itu sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Lebaran.
“Kalau bikin kue kan repot, apalagi butuh waktu yang lama untuk membuatnya. Kami sangat terbantu dengan dagangan kue kering dadakan ini,” katanya senang.(anjas)
Komentar