Sementara itu, Tim Penanggulangan Bencana Desa (TPBDes) Bojongkulur segera mengaktifkan posko desa, menyiapkan manajemen posko, memasang tenda shelter, dan menyiapkan perahu. Operator pompa segera mengambil kunci rumah pompa, mengetes mesin, mengecek stok bahan bakar, dan pada pukul 10.00 WIB menyalakan pompa.
Selanjutnya, petugas Puskesmas berperan menghubungi Satgas COVID-19 Desa dan minta daftar wilayah terdampak banjir, menghubungi dan memberikan arahan kepada semua pasien. Lalu mengevakuasi pasien yang memiliki keluhan ke Ruang Isolasi Desa.
Adapun warga yang menerima info TMA KP2C bergegas menginformasikan kepada anggota keluarga adanya potensi banjir, mulai menyelamatkan barang-barang, memindahkan mobil, mengungsi ke rumah tetangga yang memiliki dua lantai, atau menuju titik/posko evakuasi.
Sejak 2016, KP2C mengembangkan sistem peringatan dini (early warning system) Tinggi Muka Air (TMA) di hulu sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi.
Para penerima manfaat menerima dan memanfaatkan info tersebut untuk dijadikan panduan dalam menentukan apakah lokasi perumahan mereka berpotensi banjir atau tidak. Info TMA KP2C itu dikirim ke members melalui satu telegram, 18 Whatsapp Group, Twitter, hingga FB.(anjas)
Komentar