3. Jangan gunakan password yang mudah ditebak
Biasanya platform online menganjurkan pengguna untuk menggunakan password atau kata sandi yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, huruf kapital serta simbol untuk meminimalisir password dapat ditebak dengan mudah. Mike Sutton, menjelaskan, selain memilih kata sandi yang tidak terlalu mudah, jangan lupa untuk mengganti password secara berkala.
4. Pastikan keamanan jaringan yang digunakan
Terkadang masyarakat terlena dengan tersedianya jaringan WiFi publik. Padahal, memakai jaringan WiFi publik tidak selalu aman karena sangat rentan disusupi hacker jahat yang mencuri data pribadi.
Mike Sutton, mengatakan, sangat disarankan untuk tidak menggunakan WiFi publik terutama saat melakukan transaksi pembayaran atau membuka akun bank. Dan pastikan keluar atau log out setelah pemakaian
5. Selalu perhatikan keamanan situs
Pastikan situs yang Anda kunjungi dimulai dengan alamat https:// untuk menjamin keamanan situs. Pertukaran data dalam situs HTTPS terjaga dari pengubahan dan pencurian.
6. Manfaatkan penggunaan notifikasi login
Notifikasi login berguna untuk menginformasikan jika ada pihak tak dikenal yang berusaha masuk ke akun Anda. Notifikasi ini biasanya akan dikirimkan melalui email /sms dengan menerangkan jenis gadget, lokasi dan waktu terjadinya login.
7. Aktifkan otentikasi dua langkah
Otentikasi dua langkah merupakan langkah verifikasi tambahan untuk masuk ke akun. Salah satu otentikasi dua langkah yang paling sering digunakan adalah kode OTP yang dikirim melalui SMS atau telepon dan jangan memberikan PIN maupun kode OTP ini kepada siapapun.
8. Jangan simpan data kartu kredit di website atau akun e-commerce yang tidak kredibel
Saat ingin mendaftarkan kartu kredit untuk pembayaran di penjualan e-commerce atau online shop, pastikan kredibilitas dari website dan perusahaan e-commerce atau online shop tersebut agar terhindar dari pembobolan kartu kredit.
Jangan lupa juga untuk segera menghapus data kartu kredit seperti seperti nomor kartu kredit, nama lengkap, nomor CVV sesaat setelah melakukan transaksi tersebut.
“Kami memahami bahwa keamanan siber masih menjadi sebuah tantangan besar. Terlebih sejak terjadinya pandemi COVID-19, di mana masyarakat dipaksa melek digital dan bergantung pada teknologi digital hingga berujung pada meningkatnya kejahatan siber,” kata Mike Sutton, Chief Digital Officer, Allianz Life Indonesia.
“Dengan memiliki sertifikasi ISO 27001 menunjukkan bahwa kami telah melakukan langkah- langkah pencegahan untuk melindungi informasi nasabah, mengelola risiko keamanan informasi dari ancaman siber serta mencapai kepatuhan perlindungan informasi nasabah,” kata Mike Sutton.(anjas)
Komentar