Kupang, jurnalsumatra.com – Keuskupan Agung Larantuka meniadakan prosesi Jumat Agung untuk menyambut Hari Raya Paskah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Vikaris Jenderal Keuskupan Larantuka RD Gabriel Unto da Silva saat dihubungi dari Kupang, Senin, menjelaskan, prosesi Jumat Agung ditiadakan karena penularan COVID-19 belum reda.
“Jadi prosesi Jumat Agung atau perayaan devosi ditiadakan, sedangkan perayaan liturgi biasa tetap dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Prosesi Jumat Agung, yang meliputi pengarakan patung Bunda Maria dan patung Yesus, biasanya dihadiri hingga ribuan orang.
Sebagaimana tahun lalu, Keuskupan Larantuka tahun ini meniadakan pelaksanaan prosesi tersebut guna mencegah penularan COVID-19.
“Selama ini yang istimewa karena ada ritual Jumat Agung, tapi kali ini kita batalkan karena kondisi pandemi ini, dan umat juga sudah siap untuk itu,” kata Gabriel.
Namun, ia mengatakan, liturgi selama masa pekan suci tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dan terbuka bagi umat.
“Pelaksanaan di lapangan kita serahkan kepada pastor-pastor paroki bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan pihak terkait setempat,” katanya.
Gabriel menekankan bahwa gereja menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dalam setiap pelaksanaan kegiatan.(anjas)
Komentar