oleh

Peserta FGD Pulau Kemaro Kecewa

Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Sriwijaya (AMPS), Beni Mulyadi mengaku kecewa dengan FGD di Museum SMB II . “ Kecewa kita ,kecewannya apakah Staff Khusus Walikota Palembang Bidang Percepatan Pembangunan, Syafri Nungcik bisa mengambil keputusan, harusnya Walikota Palembang, minimal Sekda yang hadir di FGD tadi,” katanya. Padahal dalam undangan disebutkan Asisten II, Asisten III, Kepala Bapeda, Kepala BPKAD, PUPR akan hadir . Kedepan dia mendesak dalam pertemuan lanjutan Walikota Palembang harus hadir.

Dalam FGD turut hadir Kepala Dinas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Hj Zanariah S.I.P Msi, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Provinsi Sumsel Farida R Wargadalem, Kepala Balai Arkeologi Sumsel , Budi Wiyana, sejarawan Sumsel Dedi Irwanto, Sekretaris Tim Kajian Pelurusan Sejarah Pulau Kemaro 2021 (TKPSP Kemaro 21 ) Vebri Al Lintani , Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Sriwijaya (AMPS), Beni Mulyadi, budayawan Palembang, Ali Hanafiah , Ketua Tim Kajian Pelurusan Sejarah Pulau Kemaro 2021 (TKPSP Kemaro 21 ) Ahmad Dailami , Abdul Azim Amin Mhum (Zuriat Kapiten Bong Su), Ali Goik (Yayasan Depati), Mgs Helmi (Zuriat Kiai Marogan) , Dedek Chaniago (Juru bicara Zuriat Kimerogan ), perwakilan Agsi Sumsel, perwakilan Dewan Adat Palembang, Direktur UT  Palembang  Dr Meita  Istianda  SIP M.Si, Penggiat Budaya , utusan Dirjen Kebudayaan  Kemendikbud RI, Wanda Lesmana, konsultan pengembangan Pulau Kemaro,  Dela, Agung dan Benny.

Dalam kesempatan tersebut tampil menjadi pembicara Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Provinsi Sumsel Farida R Wargadalem, Kepala Balai Arkeologi Sumsel , Budi Wiyana, Sekretaris Tim Kajian Pelurusan Sejarah Pulau Kemaro 2021 (TKPSP Kemaro 21 ) Vebri Al Lintani  , Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Sriwijaya (AMPS), Beni Mulyadi, Abdul Azim Amin Mhum (Zuriat Kapiten Bong Su), Ali Goik (Yayasan Depati), Dudy Oskandar (jurnalis sejarah), Dedek Chaniago, Juru bicara Zuriat Kimerogan

Diakhir acara Sekretaris Tim Kajian Pelurusan Sejarah Pulau Kemaro 2021 (TKPSP Kemaro 21 ) Vebri Al Lintani  menyerahkan hasil kajian kepada Kepala Dinas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Hj Zanariah S.I.P Msi dan Staff Khusus Walikota Palembang Bidang Percepatan Pembangunan, Syafri Nungcik. Sekretaris Tim Kajian Pelurusan Sejarah Pulau Kemaro 2021 (TKPSP Kemaro 21 ) Vebri Al Lintani menjelaskan FGD ini pihaknya ingin meluruskan persepsi Pemkot Palembang  tentang  Kerajaan Sriwijaya di Pulau Kemaro.

“ Hari ini kita bertemu dan alhamdulilah sampai hari ini ada kesepakatan bahwa memang tidak ada  Sriwijaya di Pulau Kemaro dan ditambah bukti kemarin  dari Balar Sumsel , kita senang Balai Arkeologi tidak menemukan jejak Sriwijaya di Pulau Kemaro tapi kecenderungannya kepada kerajaan dan Kesultanan Palembang Darussalam, malah ada penemuan baru tempat pertahanan Jepang di Pulau Kemaro dan ada jejak dari tahun 1965 Pulau Kemaro di jadikan  kamp untuk menghukum orang-orang terlibat PKI, “ katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed