Aceh Besar, jurnalsumatra.com – Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin berharap PLN tetap mengedepankan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam pembangunan pembangkit baru di Aceh.
“Penggunaan energi baru terbarukan tersebut karena sumber daya alam di Aceh sangat banyak dan berpotensi untuk dijadikan sebagai energi utama PLN,” katanya di Banda Aceh, Senin.
Pada kesempatan itu, Dahlan menerima silaturrahmi General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Abdul Mukhlis.
Ia menjelaskan banyak sumber daya alam yang dapat dikembangkan PLN Aceh dalam menghasilkan energi listrik guna memenuhi kebutuhan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
“DPR Aceh siap memberikan dukungan kepada PLN untuk terus berbenah dan berkolaborasi dengan semua sektor sehingga bisa menyiapkan segala infrastruktur agar para investor tertarik berinvestasi di Aceh dengan kesiapan PLN sebagai penyedia energi utama,” katanya.
Dahlan juga berpesan agar PLN terus meningkatkan pelayanan terutama menghadapi bulan Ramadhan yang sudah semakin dekat dengan melakukan pemeliharaan secara preventif yang berdampak langsung untuk keandalan pasokan listrik.
General Manager PLN UIW Aceh, Abdul Mukhlis mengatakan silaturrahmi dengan Ketua DPR Aceh tersebut bagian dari saling mendukung terkait bidang tugas masing-masing serta memperkenalkan diri sebagai pejabat baru di PT PLN UIW Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Abdul Mukhlis melaporkan beberapa perkembangan seperti kemajuan kondisi kelistrikan di Aceh yang sudah mencapai 100 persen rasio elektrifikasi dan realisasi pemasangan listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu.
Selain itu juga menyampaikan kesiapan PLN menyediakan energi guna mendukung investor untuk berinvestasi di Aceh sehingga upaya meningkatkan kasejahteraan dan membuka lapangan karja dapat segera terwujud.
Dalam kunjungan tersebut General Manager PLN UIW Aceh didampingi Senior Manager SDM dan Umum, Yoserianto, Asisten Manajer Manajemen Stakeholder, Mukhtar Juned, Asisten Manajer Pengendalian Piutang, Khairullah dan Analis Perkiraan Penjualan dan Pendapatan, Agus Susanto.(anjas)
Komentar