oleh

Asa pemulihan ekonomi Kepri melalui sektor maritim

Tarik ulur antara kewenangan antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan jadi kendala yang paling berarti bagi Pemda Kepri.

Beruntung pemprov tidak patah arang, ibarat pepatah hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Pada awal tahun 2021, Kepri akhirnya mendapat jatah pungutan uang retribusi jasa labuh jangkar oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Keuangan.

Sedang selama ini, seluruh hasil pungutan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) itu diketahui masuk ke kas negara bukan ke kas daerah.

Pada bulan Maret 2021, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi diketahui telah menetapkan lima titik labuh jangkar di wilayah Kepri, yaitu di Pulau Galang, Kabil Selat Riau, Pulau Nipah, Tanjung Berakit, dan Karimun.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, kelima titik labuh jangkar itu ditargetkan mampu menghasilkan PAD sebesar Rp200 miliar per tahun.

Ansar tak muluk-muluk, target tersebut optimis dia capai karena ada sekitar 350-400 kapal yang melintas di perairan itu setiap harinya.

Apabila dalam sehari ada empat kapal yang parkir di lima titik labuh jangkar itu dengan ukuran rata-rata 50 ribu gross tonage. Maka, potensi pendapatan daerah adalah Rp700 juta per hari atau sekitar Rp200 miliar per tahun.

Ansar pun makin percaya diri momentum labuh jangkar jadi angin segar bagi pemulihan ekonomi Kepri imbas pandemi COVID-19.

Kondisi perekonomian Kepri yang terpuruk minus sebesar 3,20 persen pada 2020 digadang-gadang mulai pulih di tahun ini.

Ansar Ahmad optimis ekonomi Kepri 2021 tumbuh di angka 1,53 persen, hal itu berdasarkan hasil hitung-hitung investasi yang sedang berjalan, serapan APBD, daya beli masyarakat, industri UMKM, termasuk labuh jangkar.

Bahkan berdasarkan prediksi BPS, ekonomi Kepri bisa tumbuh di angka 3 persen, dengan catatan kasus pandemi COVID-19 turun drastis pada bulan April-Mei 2021 dan ditambah pintu masuk wisman ke Kepri sudah kembali dibuka dalam mendukung pemulihan ekonomi.

Perhatian pemerintah

Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) yakin perekonomian Kepri makin tumbuh dan berkembang seiring Pemerintah Pusat memberi perhatian lebih terhadap daerah perbatasan Singapura dan Malaysia tersebut.

Penasehat Ahli Kemenko Marves Laksamana (Purn) Marsetio menyebut banyak potensi yang akan dikembangkan di Kepri.

Beberapa di antaranya, menjadikan Kota Batam sebagai gerbang fiber optik di wilayah Barat. Dengan tujuan, menarik minat perusahaan raksasa teknologi seperti facebook dan google agar memasang jaringan fiber optik di kawasan tersebut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed