oleh

SwissCham sambut peluang kolaborasi setelah hasil referendum IE-CEPA

“Selain itu, perjanjian IE-CEPA dapat memberi dorongan signifikan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi di Indonesia, Swiss, dan anggota EFTA lainnya,” kata Henry.

Bersama anggota SwissCham Indonesia lainnya, Endress+Hauser akan berupaya menjalin kemitraan baru untuk mendukung perekonomian Indonesia secara berkelanjutan dengan bekal IE-CEPA dan kerja sama Indonesia dan Swiss yang telah berlangsung selama hampir 70 tahun, kata Henry lebih lanjut.

Swiss dan Indonesia telah menjalin kerja sama bilateral yang kuat di berbagai sektor sejak 1952. Departemen Luar Negeri Swiss menyatakan bahwa Indonesia merupakan destinasi terpenting bagi investasi Swiss di Asia setelah Jepang, Singapura dan Tiongkok. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (2020), Swiss merupakan investor asing terbesar ke-17 bagi Indonesia dan telah menghasilkan 130,9 juta dolar Amerika atau sekitar Rp1,87 triliun dari 554 proyek di Indonesia pada 2020.

Nilai perdagangan antara Indonesia dan Swiss telah 3,1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp44,5 triliun pada 2020, menurut data Kementerian Perdagangan. Perdagangan mesin, alat elektronik, produk farmasi dan makanan mendominasi impor Indonesia dari Swiss. Sementara komoditas utama ekspor Indonesia ke Swiss adalah perhiasan, tekstil, mebel, kopi, alas kaki dan minyak atsiri. Sementara itu, Swiss juga telah memiliki 32 perjanjian perdagangan bebas dengan 42 mitra, termasuk Uni Eropa.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed