Uang tersebut akhirnya disetor ke ke bank milik daerah Bank Nagari.
Keputusan menyimpan uang Biyok di Bank Nagari merupakan hasil koordinasi kelurahan bersama dengan pihak keluarga.
Trauma
Dalam menyimpan uangnya di rumah, Biyok menyelipkan dalam tumpukan kain dan ia amat protektif karena sebelumnya pernah jadi korban kejahatan.
Anggota DPRD Payakumbuh Heri Iswandi Dt Muntiko Alam yang juga ikut menyaksikan proses pengumpulan uang dan bersih-bersih rumah dari Biyok mengakui Biyok memiliki trauma dan amat berhati-hati menyimpan uang.
“Sikap protektifnya terhadap uang hasil jerihnya ini karena pernah trauma di masa lalu, Biyok pernah dibegal orang saat membawa uang penuh di sakunya tujuh tahun silam,” kata dia.
Bahkan Biyok sempat dioperasi karena saat itu lehernya digorok oleh orang yang ingin mengambil uang di sakunya. Hal tersebut terjadi saat malam hari ketika Biyok dibujuk orang untuk diajak ke tempat pernikahan.
“Lalu dia dibonceng motor, di tengah jalan ternyata dirampok dan lehernya digorok, dibuang di lokasi kejadian di Padang Rantang Kabupaten Limapuluh Kota dan sempat dilarikan ke Bukittinggi untuk dioperasi,” katanya.
Meski begitu, sambungnya, pascakejadian tersebut Biyok tetap tetap tidak mau mengemis, bahkan sering menolak ketika dikasih cuma-cuma oleh orang lain.
Ia menilai keistimewaan sosok Biyok adalah seorang tunarungu yang sudah tua, namun memiliki semangat luar biasa dan rajin menabung.
“Ada satu kunci kehidupan yang dimiliki Biyok, meski kekurangan, tidak ada meminta-minta, lebih memilih bekerja dengan membantu di tempat orang yang pesta pernikahan,” ujarnya.
Kemenakan dari Biyok, yakni Zainab (67), mengaku terkejut mengetahui banyaknya uang yang telah ditabung oleh Biyok. Bahkan di dalam dompet, kaleng, karung dan kain, ada uang yang diselipkan oleh Biyok.
“Kemarin karena dinding rumah jebol, dan minta ganti ke saya. Tapi kedulun rumahnya bisa dibereskan oleh lurah dan yang lain,” katanya
Zainab menceritakan sejak dinding belakang rumah Biyok rusak dan bolong, Biyok msering berjalan keluar rumah dengan membawa serta uangnya dalam kantong celana.
Bahkan karena hal itu Biyok dalam beberapa waktu jarang mandi karena melindungi uangnya dan sempat dianggap gila, sehingga tidak dapat bekerja di lokasi pesta pernikahan lagi.
“Sekarang uang Biyok sudah aman, sudah bisa mandi lagi, bisa bekerja lagi kalau dia mau dan bahkan buat pergi ke mesjid untuk shalat. Biyok selalu bersyukur dan tak lupa dengan Allah,” ujarnya.
Salah seorang pihak Bank Nagari Payakumbuh Eko mengatakan untuk menghitung satu karung uang yang telah ditabungkan itu membutuhkan waktu 2 hari.
Komentar