oleh

Wisata pantai Aceh, bangkitkan asa di tengah pandemi

Akhir-akhir ini, Zulfitri mengakui bahwa tempat wisata yang dikelola banyak dikunjungi wisatawan. Pada Senin-Jumat, pengunjung bisa sekitar 150-300 orang, sedangkan pada Sabtu-Minggu pengunjung bisa mencapai ribuan orang.

Bahkan, lima unit kamar bungalow miliknya selalu penuh hampir setiap akhir pekan. Untuk biaya sewa satu kamar Rp500 ribu per malam, dengan jumlah orang menginap tidak dibatasi, agar tidak memberatkan pengunjung untuk membayar.

Prokes

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Besar Ridwan Jamil mengatakan saat awal-awal pandemi COVID-19 memang destinasi wisata di Aceh Besar sempat ditutup untuk sementara waktu, sesuai dengan instruksi bupati.

Setelah itu, pemerintah pusat menginstruksikan agar lokasi-lokasi wisata bisa dibuka kembali dengan pertimbangan agar aktivitas ekonomi masyarakat di sektor pariwisata tidak lumpuh.

“Sehingga kemudian boleh dibuka kembali, tetapi dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat,” kata Ridwan.

Saat ini sudah banyak warga yang memadati tempat wisata. Hal itu dipicu karena ruang gerak bagi masyarakat saat pandemi terbatas, jenuh di rumah, sehingga berlibur ke pantai seperti di Joel’s Bungalow, Babah Kuala, Pasir Putih, Ujong Batee dan tempat lainnya.

Kendati demikian, pemerintah tetap memastikan pengunjung dan pengelola menerpakan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan, Satpol PP dan WH juga kerap dikerahkan ke lokasi wisata untuk razia warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Misalnya di pintu masuk, kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk. Soal prokes tidak boleh main-main, kerumunan, orang berkumpul, ini yang sulit. Kalau  bisa memperhatikan protokol kesehatan, ini bisa  diminimalisir.

Program CHS yakni meliputi kebersihan (Cleanliness), kesehatan (Health) dan keamanan (Safety) sangat penting untuk diterapkan dalam upaya menghidupkan industri pariwisata di era kenormalan baru di tengah COVID-19.

Pada 2021, Pemkab Aceh Besar juga akan melalukan beberapa pelatihan pengembangan industri pariwisata di tengah COVID-19, dengan memperhatikan CHS. Di samping terus membangun infrastruktur penunjang di lokasi wisata.

Dalam situasi pandemi yang telah berlangsung hampir setahun ini, telah membuat hampir semua sektor usaha terpukul, tidak terkecuali sektor pariwisata.

Semua upaya untuk membangkitkan pariwisata sudah dilakukan. Berbagai terobosan juga sudah dijalankan agar bagimana destinasi-destinasi pariwisata kembali mendapat kunjungan dari wisatawan lokal atau bahkan mancanegara.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed