Berdasarkan survei tiga jenis tersebut didapati adanya rekahan-rekahan baru yang searah dengan arah longsor.
Selain itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan berbeda, yaitu di sisi utara lebih banyak batuan mengalami pelapukan dan sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.
Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debit air terserap tanah.
“Kemiringan bidang longsoran juga terpotret maksimum 56 derajat, dan sore ini kondisinya juga turun hujan,” kata dia.
Terjadi tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.
Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Setelah pencarian, dua orang berhasil selamat, enam orang masih dicari dan sisanya sudah meninggal dunia.(anjas)
Komentar