Sebab, tanpa disertai dengan bukti akurat, pihaknya tentu tidak akan begitu saja melakukan penindakan. “Tapi kalau ada bukti kuat, maka oknum Polhut atau karyawan Balai besar TNLL yang terlibat langsung di tindak tegas,” ujarnya.
Areal PETI Dongi-Dongi sebelum diobrak-abrik para penambang adalah kawasan hutan yang banyak ditumbuhi pohon/kayu endemik yakni pohon leda.
Selain pohon leda, juga beberapa jenis pohon/kayu yang berkualitas serta menjadi habitat berbagai jenis fauna, termasuk beberapa satwa endemik seperti babi rusa,burung rangkong, anoa,rusa dan banyak lagi.
Namun, katra Jusman sejak lokasi itu dijamah oleh para penambang yang tidak bertanggungjawab dan hanya memikirkan kepentingan dan kebutuhan hidupnya sendiri, semua jenis pohon, termasuk kayu leda sudah habis ditembang.
Begitu pula denga kayu lainnya telah ditebang untuk kebutuhan menambang. Sama halnya dengan satwa-satwa yang tadinya hiduop bebas dalam habitat mereka, semuanya telah hengkang dari sana.
Kini, areal PETI Dongi-Dongi sudah menjadi gundul lagi.Padahal sebelumnya ketika lokasi itu ditutup telah ditanami berbagai pohon.
“Pohon-pohon yang telah ditanam beberapa,kini sudah lenyap bagai ditelan bumi,” kata Jusman dengan nada sedih.(anjas)
Komentar