oleh

Bumi Flobamora bergulat melawan pandemi COVID-19

Kabupaten-kabupaten yang masuk kategori zona merah masih gampang ditandai dan dalam hitungan hari sudah bisa kembali ke zona hijau.

Angka penambahan jumlah pasien positif COVID-19 baru di NTT yang sampai bulan Agustus 2020 masih bisa dihitung dengan menggunakan jari tangan, sejak September 2020, penambahan kasus harus menggunakan kalkulator.

Sementara fasilitas kesehatan terpuruk akibat kekurangan tenaga ataupun sumber daya kesehatan. Sistem kesehatan di NTT mulai kewalahan menahan gempuran virus COVID-19.

Angka positif harian bahkan mendekati angka 50 persen, menyebabkan kasus COVID-19 di NTT menjadi tidak terkendali. Kasus tinggi juga diikuti angka kematian yang naik.

Kematian akibat COVID-19 di NTT sudah mencapai 176 orang, lebih dari 40 persen berasal dari Kota Kupang. Lebih dari 60 kematian terjadi di bulan Januari 2021.

Kenaikan kasus yang cepat tidak sebanding angka kesembuhan. Kecepatan naiknya kasus COVID-19 ini karena beberapa hal, di antaranya keterbatasan fasilitas perawatan sehingga banyak pasien yang memilih isolasi mandiri di rumah.

Saat ini hanya sebagian kecil pasien aktif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dari total 3.463 pasien pada posisi 9 Februari atau 51,22 persen. Selebihnya terpaksa menjalani isolasi secara mandiri di rumah.

Isolasi mandiri memang bukan pilihan yang salah, jika tidak bergejala atau bergejala sedang atau ringan. Yang menjadi masalah kalau bergejala berat dan butuh perawatan lanjutan.

Belum lagi masalah kondisi lingkungan rumah yang mungkin kurang layak untuk isolasi mandiri, membuat peluang penularan di tingkat komunitas dan keluarga menjadi tinggi dan cepat.

PKM level mikro

Pemerintah Kota Kupang segera menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, mulai dari level mikro sebagai upaya pemerintah mengendalikan penyebaran COVID-19, dari tingkat akar rumput.

“Penanganan kasus COVID-19 di Kota Kupang saat ini harus dilakukan mulai dari level paling bawah, sehingga pengendalian penyebaran COVID-19 dapat terpantau secara baik,” kata Wakil Wali Kota Kupang Herman Man.

Menurut dia, jumlah pasien suspek virus corona jenis baru di Kota Kupang terus meningkat, tetapi tingkat kesembuhan masih kurang dari 40 persen.

Bahkan tingkat kematian pasien COVID-19 di Kota Kupang tidak berbeda jauh dengan nasional, sementara kasus aktif mencapai lebih dari 58 persen.

“Kondisi rumah sakit saat ini kaitannya dengan bed occupancy rate (BOR) atau kapasitas tempat tidur rumah sakit di Kota kupang sudah lebih dari 100 persen. Artinya sudah tidak ada lagi tempat tidur yang kosong,” kata Hermanus Man. e

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed