oleh

Menarik dolar lewat biji mete Sulawesi Tenggara

Menurutnya hal itu sejalan dengan program prioritas pemerintah provinsi yaitu program Sultra produktif yang sasarannya antara lain memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal atau peningkatan nilai tambah sumber daya alam, peningkatan investasi pada sektor sektor unggulan dan peningkatan kegiatan ekspor komoditi daerah.

Ekspor perdana

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kendari memfasilitasi pelepasan ekspor 48 ton biji mete asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Vietnam.

Biji mete atau Anacardium occidentale yang diekspor dengan nilai perdagangan sekitar Rp939 juta diberangkatkan melalui Pelabuhan New Port Kendari pada Jumat 15 Januari 2021 lalu.

Kepala Karantina Pertanian Kendari N. Prayatno Ginting mengatakan ekspor tersebut dilakukan oleh koperasi Bina Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara yaitu koperasi Konami Bina Sejahtera yang berkedudukan di ereke Kabupaten Buton Utara bekerjasama dengan perusahaan Nuts 2 Belanda.

Ia menyampaikan, pihaknya sebagai otoritas karantina hanya memfasilitasi ekspor dengan memastikan biji mete telah memenuhi persyaratan teknis.

Gubernur Sultra, Ali Mazi yang hadir dan turut menyaksikan pelepasan perdana biji mete di awal tahun 2021 ini memberikan dukungan dan mendorong penuh terhadap upaya meningkatkan ekspor.

Gubernur juga menyebutkan, selain biji mete banyak hasil pertanian ekspor unggulan asal wilayahnya, antara lain kopra, kakao, beras, cengkih, jagung, lada, kemiri dan sarang burung walet.

Ia berharap agar pencapaian tersebut dapat lebih ditingkatkan lagi ke depan sehingga menjadi contoh dan inspirasi bagi pemerintah kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi komoditi ekspor di wilayahnya, demi mendorong peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah serta bagi perekonomian nasional.

Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyebutkan bahwa peluang dan potensi ekspor komoditas asal sub sektor perkebunan ini sangat besar.

Selain Kabupaten Buton Utara kata dia, terdapat kabupaten lainnya di Sultra yang memiliki potensi ekspor biji mete yakni Muna dan Buton.

Lima negara

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyampaikan bahwa provinsi tersebut telah melakukan ekspor empat komoditas tanaman perkebunan unggulan ke lima negara sepanjang 2020.

Kepala Disperindag Sultra Sitti Saleha mengatakan empat komoditas tanaman perkebunan tersebut adalah kelapa, kakao, mete dan lada dengan negara tujuan ekspor yakni Tiongkok, Malaysia, Jerman, Vietnam dan India.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed