oleh

Menarik dolar lewat biji mete Sulawesi Tenggara

Gubernur Sulawesi Tenggata Ali Mazi mengatakan, total ekspor Sulawesi Tenggara umumnya masih didominasi sektor pertambangan seperti besi dan baja, bahan bakar mineral, biji-bijian dan hasil perikanan laut seperti ikan dan udang.

Tetapi terdapat juga sumbangan ekspor dari sektor pertanian dan perkebunan seperti jambu mete, kelapa, kakao dan komoditi lainnya walaupun nilai persentasenya masih sedikit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total nilai ekspor Sulawesi Tenggara selama periode Januari-November 2020 sebesar 409,907 juta dolar AS.

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-November 2020 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,49 persen, ekspor produk pertambangan 0,2 0 persen dan sisanya 0,32 persen adalah kontribusi dari produk pertanian.

Gambaran data capaian ekspor tersebut menunjukkan bahwa hingga saat ini ekspor produk pertanian Sulawesi Tenggara masih sangat minim karena masih banyak potensi pertanian yang belum tergarap secara maksimal khususnya pada sub sektor perkebunan baik pada sisi keragaman produk (komoditi) kreativitas dan kualitas data dari sisi volume dan tujuan negara ekspor.

Hal ini diperlukan komitmen kuat semua pemangku kepentingan untuk melakukan penanganan terpadu di seluruh sektor baik hulu maupun hilir serta harus selalu proaktif dan tidak pasif.

Ali Mazi mengimbau kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dan instansi terkait agar terus meningkatkan sinergitas antarpemangku kepentingan dalam rangka mendorong peningkatan ekspor Sulawesi Tenggara serta terus mendorong dan memberikan motivasi kepada para pelaku usaha yang sudah siap, baik produktif maupun komoditi lainnya agar lebih berusaha memasarkan produk usahanya ke pasar global.

Selain itu, pemerintah daerah harus dapat lebih proaktif memfasilitasi dan membantu para pelaku usaha mengatasi permasalahan dalam mengembangkan komoditas ekspornya baik berupa keterbatasan akses informasi pasar dan promosi ekspor, permasalahan bahan baku, keterbatasan orientasi ekspor, kurangnya permodalan, inovasi, dan permasalahan ekspor lainnya yang dihadapi pada saat ini.

Para pelaku usaha, juga diminta terus berinovasi mengembangkan produk komoditas unggulan daerahnya agar semakin banyak produk unggulan Sulawesi Tenggara yang bisa menembus pasar internasional, selain itu  terus berupaya meningkatkan daya saing sehingga semakin kompetitif di pasar global.

Ia berharap dengan adanya ekspor dapat menjadi semangat dalam upaya kreatif dan lebih produktif yang berkelanjutan sehingga ke depan bukan hanya nilai ekspor yang akan meningkat tetapi juga dapat menggerakkan roda perekonomian daerah, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus ikut berkontribusi terhadap peningkatan ekspor non tambang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed