oleh

Basarnas: Sebuah perahu nelayan kecelakaan di selatan Nusakambangan

Purwokerto, jurnalsumatra.com – Sebuah perahu yang membawa empat nelayan asal Desa Ujunggagak, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan di perairan Jonggor Pandan, selatan Pulau Nusakambangan, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, kecelakaan laut tersebut terjadi tadi pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, dan mengakibatkan seorang nelayan tenggelam serta tiga nelayan lainnya selamat,” kata I Nyoman Sidakarya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Menurut dia, keempat nelayan yang menjadi korban kecelakaan tersebut berasal dari Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.

Terkait dengan informasi tersebut, dia mengatakan bahwa pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas Cilacap ke lokasi kejadian untuk bergabung dengan potensi SAR lainnya guna mencari dan menolong korban yang hilang akibat tenggelam.

Selain di perairan Jonggor Pandan, pihaknya saat sekarang juga sedang menggelar dua operasi SAR, yakni di Sungai Serayu, Kabupaten Cilacap, dan perairan Segara Anakan, Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut.

Dalam hal ini, operasi SAR di Sungai Serayu ditujukan untuk mencari seorang pekerja atas nama Jamal (35), warga Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang terjatuh dan tenggelam saat melakukan pengeboran di bawah jembatan kereta api pada hari Minggu (31/1).

Operasi SAR di Desa Panikel, kata dia, untuk mencari seorang korban atas nama Asep (17), warga Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang hilang akibat tenggelam setelah perahu yang ditumpanginya mengalami kecelakaan pada hari Kamis (4/2).

Saat dihubungi dari Purwokerto, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum Kecamatan Kampung Laut Haryanto menyebutkan keempat nelayan asal Desa Ujunggagak yang mengalami kecelakaan di perairan Jonggor Pandan, selatan Pulau Nusakambangan, terdiri atas Erik Supriyanto (47), Sunarto (43), Warsono (30), dan Indra (22).

“Keempat nelayan itu pergi melaut untuk menarik jaring yang telah mereka pasang di sekitar Jonggor Pandan,” katanya.

Akan tetapi, ketika sedang menarik jaring, kata dia, tiba-tiba datang gelombang tinggi dan langsung menghantam perahu yang mereka tumpangi hingga badan perahunya pecah.

Setelah sempat tergulung bersama gelombang, tiga nelayan yang terdiri atas Sunarto, Warsono, dan Indra berhasil menyelamatkan diri serta ditolong oleh nelayan lainnya.

“Sementara korban atas nama Erik Supriyanto hingga saat ini belum ditemukan, masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan di bawah koordinasi Basarnas Cilacap,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed