Sementara PLN, akan berperan untuk pembuatan baterai sel, penyediaan infrastruktur SPKLU, pengisian daya kendaraan listrik dan integrator Energy Management System (EMS). Ada pun pembangunan fasilitas daur ulang akan dilaksanakan oleh PT Nasional Hijau Lestari.
Nantinya, BUMN-BUMN tersebut akan membentuk perusahaan patungan dengan calon mitra global yang saat ini masih dalam tahap negosiasi, diantaranya CATL, LG, hingga Tesla.
BUMN juga bersinergi dengan sejumlah lembaga termasuk perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan pengembangan guna meningkatkan daya saing industri kendaraan listrik.
Misalnya, kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait implementasi stasiun pengisian daya hingga sinergi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk standar ukuran baterai dan SPKLU. Belum lagi kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai dari penelitian pengolahan bijih laterit hingga pengembangan dan pembuatan prototipe sel baterai dengan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Dalam rencana peta jalan (roadmap) pengembangan industri baterai kendaraan listrik dan Energy Storage System (ESS) di Indonesia, disebutkan pada tahun 2021 ini, diharapkan sudah ada penyelesaian kesepakatan kerja sama pengembangan investasi baterai kendaraan listrik dan penerapan ESS di PLN.
“Pada 2022, kita akan mulai mencoba membuat baterai dalam skala kecil yang akan kita gunakan, misalnya untuk sepeda motor,” kata Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana.
Lantas, fasilitas pengilangan (refinery) direncanakan bisa mulai beroperasi pada 2024. Demikian pula pabrik prekursor dan katoda ditargetkan mulai beroperasi pada 2024. Kemudian pada 2025, pabrik cell to pack ditargetkan rampung dan bisa mulai beroperasi.
Akhirnya, pada 2026, ditargetkan semua proses dalam pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik rampung. Kemudian pada 2027, pemerintah akan memulai tahap kedua pengembangan industri, yang merupakan perluasan kapasitas yang telah ada.
Melihat progres pengembangan industri baterai listrik, sekaligus kerja sama yang erat dan terintegrasi antara semua pihak, bukan tidak mungkin mimpi Indonesia untuk bisa menjadi pemain global di industri masa depan itu bisa terwujud.(anjas)
Komentar