Banda Aceh, jurnalsumatra.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh meminta tenaga kesehatan (nakes) sekaligus masyarakat untuk mencari serta membaca informasi dari sumber resmi dan terpercaya terkait vaksin COVID-19, agar tidak terpapar hoaks.
“Kita meminta tenaga kesehatan dan masyarakat membaca informasi dari sumber-sumber resmi dan bisa dipercaya. Atau bertukar fikiran dengan orang yang menguasai bidang tersebut,” kata Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan tenaga kesehatan tergabung dalam berbagai macam organisasi, mulai dari dokter, perawat, bidan dan lainnya.
Secara umum, kata dia, masing-masing organisasi juga telah melakukan sosialisasi terkait vaksin COVID-19 kepada anggotanya.
Lebih baik lagi, menurut Safrizal, nakes di daerah Tanah Rencong itu juga memperbanyak membaca buku dan sumber-sumber pengetahuan lain, sekaligus berdiskusi dengan para ahlinya agar tidak terpapar berita hoaks terkait vaksin COVID-19 yang beredar di medis sosial.
“Jadi jangan sembarangan mendapatkan informasi, seperti masyarakat yang mendapatkan informasi di media sosial yang barangkali tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Safrizal.
IDI Aceh terus meminta dokter dan nakes lainnya di daerah Serambi Mekkah itu untuk menjalani vaksinasi COVID-19, apalagi bagi mereka yang bertugas memberi pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Apapun itu ceritanya dan inilah kondisi yang real. Dan saya selalu mengatakan bahwa tahapan yang paling sulit dalam proses vaksinasi, pada saat kita, tenaga medis, mau bersama-sama divaksin,” katanya.
Kalau ini sama-sama sudah mau, maka ini menjadi contoh bagi masyarakat, bahwasanya medis sudah divaksin dan kemudian kenapa masyarakat harus ragu, katanya lagi.(anjas)
Komentar