oleh

Menyulap tempat seram menjadi Taman Bahagia Indonesia

Garut, jurnalsumatra.com – Tempatnya terlihat sederhana berada di pinggiran jalan desa di tengah padatnya pemukiman rumah penduduk. Tempat itu memiliki keindahan tersendiri, terdapat danau, tanam-tanaman yang akan membuat nyaman bagi siapa saja yang datang ke sana.

Tempat itu adalah Taman Bahagia Indonesia yang dibangun di Kampung Samangen, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, atau sekitar 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua dari perkotaan Garut.

Taman Bahagia Indonesia itu diciptakan untuk menjadi wisata edukasi yang terbuka bagi kalangan siapa saja, mulai anak-anak sekolahan, mahasiswa sampai orang dewasa untuk melakukan berbagai kegiatan bermain, belajar bersama, maupun tempat diskusi untuk menambah wawasan dan pengetahuan baru.

Sang pencetus Taman Bahagia Indonesia itu adalah Asep Chaerulloh yang kini usianya sudah 50 tahun, dia membebaskan tempatnya bagi siapa saja yang mau memanfaatkan taman itu.

Dia membangun tempat itu tidak tanpa tujuan tapi sesuai dengan nama tempatnya ingin meningkatkan kebahagiaan anak-anak atau dijadikan sebagai homeschooling yaitu sekolah rumah bagi anak-anaknya maupun anak-anak di sekitar kampungnya.

Tempat seluas 2.500 meter persegi itu sebagian sudah disulap menjadi tempat yang menarik, unik, dan nyaman. Sebuah tempat yang berbeda daripada rumah-rumah warga lainnya, mungkin juga tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat di daerah itu.

Bagi Asep tempat yang sebelumnya menurut warga merupakan tempat yang tidak menarik karena dijadikan tempat buang sampah, terdapat pohon besar dan banyak tanaman liar yang tidak enak dipandang, sehingga banyak orang tidak mau mendatangi tempat itu.

Lain cerita dalam pandangan Asep pensiunan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, dia berani mengubah lahan yang awalnya dipandang seram disulap menjadi hal yang menarik, unik, dan menginspirasi bagi orang maupun warga setempat.

Berawal tempat bersantai

Tempat itu dia mulai ubah sejak 2008, berawal hanya sebuah saung sederhana ditempati untuk bersantai dan menikmati keindahan alam sekitarnya. Kemudian, mulai 2011 sejumlah spot menarik dibangun secara bertahap.

Pria yang senang melukis itu terus mengubah tempatnya dengan tujuan bisa menginspirasi dan menciptakan kebahagiaan bagi anak-anaknya, sesuai dengan nama tempatnya Taman Bahagia Indonesia.

Bagi pria kelahiran Bandung 1971 itu kebahagiaan merupakan puncak dari segalanya, apalagi saat ini di tengah pandemi COVID-19 kebahagiaan harus diciptakan untuk meningkatkan imunitas agar terhindar dari wabah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed