oleh

4.805 pasien COVID-19 di Sulteng dinyatakan telah sembuh

Palu, jurnalsumatra.com – Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyatakan sampai saat ini sudah ada 4.805 pasien COVID-19 yang dinyatakan telah sembuh.
“Hari ini 176 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh bertambah menjadi 4.805 orang,” katanya di Kota Palu, Jumat malam.
Ia menerangkan 176 orang tersebut berada di sejumlah kabupaten dan kota, antara lain 120 orang di Kota Palu, 16 orang di Kabupaten Sigi, 13 orang di Tolitoli, 12 orang di Poso, 12 orang di Morowali dan tiga orang di Donggala.
Mereka yang sudah sembuh, lanjutnya, telah diizinkan pulang namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 agar tidak kembali terpapar.
“Sementara itu 116 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini antara lain 58 orang di Palu, 30 orang di Touna, 11 orang di Tolitoli, empat orang di Sigi, Morowali dan Donggala, dua orang di Banggai, satu orang di Parigi Moutong, Morut dan Poso terkonfirmasi positif COVID-19,” ujarnya.
Secara kumulatif, Haris menyebut total warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga saat ini berjumlah 7.392 orang.
Sementara itu satu pasien COVID-19 di Morowali dinyatakan meninggal dunia. Secara kumulatif total pasien COVID-19 yang meninggal dunia berjumlah 177 orang.
“Sebanyak 2.410 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Mari kita doakan agar mereka semua dapat sembuh,” katanya.
Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 dan yang paling utama menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
“Pencegahan yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng,” tambahnya.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed