oleh

Spektrum-Pembelajaran daring upaya mencegah siswa Papua tertular COVID-19

Dia belum bisa memastikan apakah setelah Maret kegiatan belajar mengajar kembali normal, yakni di sekolah diberlakukan atau tidak, karena masih menunggu hasil rapat evaluasi.

“Kami masih menunggu hasil rapat evaluasi yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Jayapura, apakah tetap memberlakukan online atau sudah boleh tatap muka,”kata Kadis Pendidikan Kota Jayapura Fachrudin Pasolo.

Proses belajar mengajar mulai tingkat Paud, TK, SD, SMP di Kota Jayapura tetap dilakukan pendidikan dari rumah (daring) dari bulan Januari sampai Maret 2021.

Perda No. 20 tahun 2020 Pemkot Jayapura tentang penanggulangan, pencegahan, pengendalian dan penegakan hukum protokol kesehatan COVID-19 akan menjadi dasar penindakan sebagai upaya nyata pemkot Jayapura dalam rangka memutus penyebaran virus corona.

Warga kota Jayapura diharapkan terus memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan tidak berkerumun di tempat-tempat umum. Ini semua dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19 khususnya di kota Jayapura.

Belum tatap muka

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui dinas pendidikan tidak mengizinkan siswa dari empat distrik di Kabupaten Jayawijaya datang melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.

Pelajar berasal dari empat distrik dari 36 distrik Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua, lanjutnya, belum bisa diizinkan untuk datang belajar di sekolah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus  corona di kalangan siswa.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo melalui sambungan telepon di Wamena, mengatakan metode pembelajaran yang diterapkan bagi pelajar empat distrik itu adalah pembelajaran jarak jauh dari rumah.

“Untuk sekolah yang ada di 36 distrik di luar kota, tetap melakukan pembelajaran dengan tetap muka. Namun tetap sesuai peryaratan dalam Edaran Bupati Jayawijaya dan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Empat distrik yang juga masuk atau berada dekat dengan kawasan penyebaran COVID-19 itu adalah Distrik Wamena, Wesaput, Wouma dan Distrik Hubikiak.

Untuk mendukung pembelajaran dari rumah tersebut,menurut Bambang, pihak dinas pendidikan setempat bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) Kabupaten Jayawijaya untuk menyusun modul yang diupayakan dalam waktu dekat sudah dibagikan ke sekolah-sekolah di empat distrik itu.

“Ini dilakukan agar sekolah-sekolah dapat memfasilitasi siswanya belajar dari rumah dengan modul yang kontekstual. Artinya sederhana tetapi bisa mewakili kurikulum yang diisyaratkan belajar dari rumah kepada siswa,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed