oleh

Walikota Banjarmasin: Bongkar bangunan menutup sungai sebabkan banjir

Banjarmasin, jurnalsumatra.com – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memastikan segera membongkar semua bangunan yang menutupi sungai sehingga menyebabkan banjir yang tak kunjung surut.

“Pembongkaran kita lakukan untuk bangunan yang benar-benar menghambat arus air. Jadi, normalisasi sungai-sungai kecil ini wajib dan harus dilakukan,” kata Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat.

Seperti Sungai Veteran di kawasan Jalan Kuripan, Ibnu Sina memerintahkan semua bangunan di atas sungai dibongkar. Dia pun berterima kasih kepada Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan telah memelopori dirobohkannya pos polisi di kawasan itu karena tepat berada di jalur sungai.

Sedangkan beberapa bangunan lain milik pedagang di Pasar Kuripan, dipastikan juga dibongkar dalam satu dua hari ke depan.

Kemudian bangunan di samping jalan layang Jalan Ahmad Yani, juga ada beberapa bangunan dinilai Ibnu Sina melanggar aturan karena betul-betul berada di atas sungai.

“Arus air dari Jalan Manggis dan Gatot Subroto jadi terhambat. Padahal alirannya sampai ke Sungai Ulin. Beberapa titik lainnya di sepanjang Ahmad Yani juga harus dibongkar karena bangunan ilegal,” tegasnya di sela penyambutan Kapal TNI Angkatan Darat (ADRI 51) yang membawa bantuan untuk korban banjir dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ibnu Sina menuturkan sejatinya daerah sudah memiliki Perda Rumah Panggung yang sangat relevan untuk menjaga keberadaan sungai di tengah perkotaan dan pemukiman. Untuk itulah, pihaknya akan lebih menyosialisasikan lagi karena mungkin banyak yang lupa atau bahkan tidak tahu.

“Jadi kalau bangun rumah atau ruko, pastikan ada saluran drainasenya. Kalau pun ditutup bisa dengan plat baja atau ram yang tidak menutup sungai seperti menimbun hingga aliran air tidak bisa jalan. Berikan jalur air sesuai haknya,” katanya.

Memasuki hari kedelapan banjir di Ibukota Kalimantan Selatan itu, air masih menggenang di beberapa titik terutama wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur yang paling terdampak selain Kecamatan Banjarmasin Utara.

Diakui Ibnu Sina, genangan air telah menimbulkan aroma tidak sedap yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk itulah, pihaknya berupaya terus melakukan penyedotan air di 13 titik terparah agar genangan dapat lebih cepat surut.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed