oleh

Kajian Reboan Pascasarjana Konsisten Dalam Kajian Naskah Melayu

Palembang, jurnalsumatra.com – Kajian Reboan Pascasarjana Tetap konsisten dalam melakukan “Kajian Naskah Melayu”, hal ini terpantau dalam undangan rutin yang disebar oleh Tim pengelola Lembaga Kajian yang biasa dikenal dengan nama Majelis Reboan Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN Rafah) Palembang. Rabu (20/1/2021). “Assalamualaikum bapak/ibu, izin menyampaikan. Dibawah ini ID Zoom Kajian Reboan besok (hari ini, red) dengan Topik: KAJIAN REBOAN: Melanjutkan Membahas Kitab Hadiyatun Nisa’ Karya Imam Muhammad Azhari Bin Ma’ruf. Time: Jan 20, 2021 09:45 Jakarta. Join Zoom Meeting; https://zoom.us/j/95080780278 Meeting ID: 950 8078 0278. Wassalam.” Demikian Undangan yang diseber memalui Grup Whatapps.

Sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan Distingsi Peradaban Melayu, Program Pascasarjana UIN Rafah tetap melakukan Kajian Manuskrip Naskah-naskah Melayu, sebagai upaya mengembangkan penelitian naskah-naskah melayu terutama naskah-naskah yang terkait dengan sejarah dan Peradaba Palembang. Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang, Dr Muhammad Adil pada, Rabu (20/1/2021), mengatakan bahwa “Lembaga Kajian Melayu atau Majelis Reboan ini memang sejak beberapa tahun ini kita tetapkan di Program Pascasarjana sebagai Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan dan Peradaban Melayu.

“Sudah ada beberapa Manuskrip/naskah yang kita terjemahkan dan teliti, tentu hasilnya kita manfaat bersama-sama baik secara kelembagaan ataupun perorangan kemudian hasil peneliti dipublikasikan.” katanya. Masih menurut Muhammad Adil , selama ini di Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang sudah ada dan eksis melalui Majelis Reboan yang membahas tentang manuskrip, semoga majelis ini bisa dikembangkan serta disinergikan dengan lembaga-lembaga lainnya agar penelitiannya lebih dan berkembang pesat,” Ujar Muhammad Adil yang juga sebagai ketua Lembaga Kajian Melayu.

Sementara itu Pembina Lembaga Kajian Melayu, UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr Duski Ibrahim, mengatakan, Kami berminat untuk menelusuri kembali khasanah peradaban melayu dan ingin menjadikan kembali Palembang sebagai pusat kajian melayu di dunia, apalagi terkait dengan Distingsi UIN Raden Fatah, Palembang sebagai pusat peradaban Melayu.

“Selama ini sumber naskah Palembang sangat banyak dan mulai ditemukan satu per satu. Sejumlah akademisi UIN Raden Fatah Palembang membentuk Majelis Reboan terkait naskah melayu yang dipusatkan di ruang diskusi Program Pascasarjana yang rutin dilakukan setiap hari rabu, Lembaga Kajian tersebut telah berdiri sejak beberapa tahun yang lalu, sejak akhir 2016 dan tetap eksis hingga kini,” kata Prof Duski Ibrahim.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed