oleh

Saatnya Sulteng bantu pemulihan penyintas gempa Sulbar

Tidak hanya Pemkab Sigi, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Sulteng ketika mendengar kabar terjadinya gempa 6,2 SR mengguncang Majene dan Mamuju, langsung menyiapkan logistik untuk dikirim ke daerah terdampak gempa.

Sebanyak 30 ton bantuan logistik dari NasDem Sulteng diangkut oleh lima truk dari Kota Palu ke Mamuju pada Jumat malam 15/1.

Pengiriman logistik untuk penyintas gempa di Mamuju, Majene dan sekitarnya di Sulbar, kata Sekretaris DPW NasDem Sulteng Muslimun, sebagai bentuk kepedulian sosial dari Partai NasDem Sulawesi Tengah.

“Ini adalah usaha dan kepedulian kawan-kawan Partai NasDem Sulteng untuk berbagi dengan penyintas gempa di Mamuju dan Majene dan sekitarnya,” ujar Muslimun.

Hari ini, rencananya DPW NasDem Sulteng melalui Badan Resque akan mengirim bantuan senilai Rp1,1 miliar dalam bentuk logisitik.

Bantuan Rp1,1 miliar itu berasal dari DPP Partai NasDem senilai Rp500 juta dan dari Fraksi NasDem di DPR-Ri senilai Rp600 juta, serta dari DPD NasDem Kota Palu senilai Rp5 juta.

Ketua Fraksi NasDem DPR RI Ahmad M Ali mengatakan bantuan yang masuk ke posko induk peduli Mamuju-Majene di DPW NasDem Sulteng, selanjutnya diadakan dalam bentuk bahan pokok untuk disalurkan kepada korban bencana melalui Tim Resque Nasdem Provinsi Sulteng ke lokasi bencana di Sulbar.

Pemerintah Provinsi Sulteng melalui Dinas Sosial turut memberikan bantuan berupa penyiapan makanan siap saji untuk 1.200 penyintas gempa Sulbar.

Dinas Sosial Sulawesi Tengah sejak Sabtu (16/1) mendirikan dapur umum di kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, tepatnya di depan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sulawesi Barat di Mamuju, untuk membantu Dinas Sosial Sulawesi Barat melayani korban gempa.

Dalam sehari ditargetkan disediakan makan dua kali untuk 1.200 penyintas, yakni makan siang dan malam, kata Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tengah Ridwan Mumu.

Selain menyediakan makanan siap santap, Dinas Sosial Sulawesi Tengah mengerahkan 50 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 15 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, serta pegawai Dinas Sosial untuk membantu penanganan dampak gempa di Sulawesi Barat, termasuk di antaranya mengevakuasi korban gempa.

Bangun TRPA

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) mendorong pembentukan Tenda Ramah Perempuan dan Anak (TRPA) di lokasi terdampak gempa Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, untuk memenuhi hak penyintas perempuan dan anak di dua kabupaten tersebut.

“Kami berbagi pengalaman menyangkut pembentukan subkluster perempuan dan anak dalam situasi darurat bencana, serta tenda ramah perempuan dan anak di lokasi pengungsian dalam darurat bencana dan setelah bencana, yang pernah kami lakukan di Palu, Sigi, dan Donggala,” ucap Kepala DP3A Provinsi Sulteng Ihsan Basir.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed