Jakarta, jurnalsumatra.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat telah menetapkan 10 nama Bupati/ Wali Kota yang terpilih untuk meraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021 pada acara puncak Hari Pers Nasional 2021 di Jakarta, Selasa (9/2).
Ketua Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Nungki Kusumastuti mengatakan Bupati/ Wali Kota terpilih, masing-masing memiliki strategi jitu dalam memajukan kebudayaan daerah-nya.
“Misalnya, dalam menghadapi gejala umum bahwa kaum milenial kurang menyukai kebudayaan daerah. Bagian pelik itu, kemudian dijawab oleh para Bupati/ Wali Kota dengan strategi berbeda-beda, dalam mengolah kekuatan dan warisan kekayaan masa lalu dengan cara-cara masa kini, termasuk penggunaan teknologi dunia maya. Dengan begitu, daerah tidak menerima pengaruh global begitu saja, tetapi turut mewarnainya,” ujar Nungki di Jakarta, Jumat.
Nungki bersama anggota juri yang lain, yakni wartawan senior Ninok Leksono, pengamat seni budaya/penulis Agus Dermawan T, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, wartawan senior kebudayaan/ pelaku seni Yusuf Susilo Hartono, terlibat sejak dalam tahap awal kegiatan itu.
Mulai dari perencanaan hingga pembacaan dan penilaian berkas proposal dari berbagai daerah yang masuk ke panitia lebih dari 500 halaman, belum termasuk berbagai tautan yang ada, juga menyimak video yang disertakan berdurasi total ratusan menit, melakukan verifikasi, hingga wawancara langsung via daring dalam rentang waktu Oktober 2020 hingga Januari 2021.
Adapun sepuluh penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat dalam rangka HPN 2021 tersebut ialah:
1. Bupati Banggai, Sulawesi Tengah, Herwin Yatim, dengan proposal yang diajukan berjudul “Pinasa: Gaya Hidup Kabupaten Banggai.”
2. Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto, dengan proposal yang diajukan berjudul “Sahitya Raksa Baraya: Solidaritas Saling Menjaga Antar Sesama Warga.”
3. Wali Kota Denpasar, Bali, IB Rai Dharma Wijaya Mantra, dengan proposal yang diajukan berjudul “Denpasar Kreatif dan Berbudaya, Derap Langkah Menuju Orange Economy.”
4. Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi, dengan proposal yang diajukan berjudul “Ngamumule Budaya, Ngawangun Majalengka Raharja.”
5. Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur, Ika Puspitasari dengan proposal yang diajukan berjudul “Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Adil Makmur, Sejahtera dan Bermartabat.”
6. Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan, M.Taufan Pawe: “Parepare Kota Industri Tanpa Cerobong Asap Melalui Gerak Kebudayaan.”
7. Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono: “Kota Tegal dengan Jitak Jakwir Menuju Masyarakat Yang Berdedikasi dan Bermartabat.”
Komentar