oleh

Bupati Mendapatkan Lencana Anugerah Karya Pangan dan Pertanian

Penghargaan ini tegas Bupati Askolani, sebagai motivasi untuk terus bekerja dan berinovasi terutama dalam mewujudkan target sebagai daerah penghasil beras nomor dua bahkan satu nasional. Maka dirinya berharap semua pihak terus bekerja dengan penuh semangat. ” Peluang kita untuk naik peringkat sangat memungkinkan, karena Potensi pertanian Banyuasin masih bisa ditingkatkan, luas lahan baku sawah 174.371 hektar dengan luas tanam 2019, 213.813 hektar terdiri dari lahan pasang surut 148.658 hektar, (IP100 90.151 ha, IP200 58.007 ha, IP300 36 ha), lahan rawa lembak 25.713 hektar (IP100 21.279 ha, IP200 2.562 ha), “terangnya.

Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton. Lokasi paling potensial terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha. Empat kecamatan potensial untuk dikembangkan Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan.

Target kedepan, luas tanam 213.813 hektar tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 hektar tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional. Maka Pemkab Banyuasin jelasnya terus meningkatkan penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, penyediaan Alsin olah tanah modern, pengolahan tanah secara insentif dengan menggunakan Alsin TR4, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik, memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul. Melakukan extensifikasi lahan produktif, peeluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru.

Kemudian menyediakan saran panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (Vertical Dryer) dan membangun RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi. ” Kita juga sudah menerima PPL, satu desa satu PPL pada tahun 2020, mereka Petugas Penyuluh Lapangan untuk melakukan pendampingan petani secara intens, tidak hanya itu, melalui BUMD Sei Sembilang kita juga sudah melounching brand beras Sedulang Setudung berasnya petani-petani dijalur, ini juga langka kita untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, ” tandasnya. Beras Sedulang Setudung

Dengan diluncurkan beras ini, maka Kabupaten Banyuasin sebagai daerah penghasil beras nomor 4 nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian RI sudah resmi memiliki brand merek beras sendiri. Artinya Banyuasin tidak hanya sebatas menanam dan panen saja seperti selama ini namun sudah memiliki brand merek beras sendiri. ” Kita sebagai masyarakat Banyuasin harus bangga, mulai hari ini kita punya brand merek beras sendiri, beras hasil panen dari sawah-sawah petani di seluruh penjuru Kabupaten Banyuasin, “kata Bupati Inovatif ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed