Palembang, jurnalsumatra.com – Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn bersilaturahmi ke Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, di Makodam II Sriwijaya di Jalan Jenderal Sudirman KM. 2,5 Palembang, Kamis (7/1/2021).
Dalam kunjungan tersebut SMB IV didampingi Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo dan R.M.Rasyid Tohir,S.H Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Suryo Vebri Irwansyah ( Vebri Al Lintani) dan Pangeran Surya Kemas A. R. Panji serta Heru dari Komunitas Jeep Pariwisata. Kedatangan SMB IV dan rombongan disambut ramah oleh Pangdam didampingi jajaran petinggi di Kodam II Sriwijaya. SMB_IV menjelaskan silaturahminya dengan Pangdam II Sriwijaya untuk membicarakan adat dan budaya di Palembang .
“ Salah satu hal yang kita bicarakan dengan Pangdam adalah masalah revitalisasi Benteng Kuto Besak dimana kalau bisa Benteng Kuto Besak bisa di nikmati semua masyarakat umum, bisa dimasuki masyarakat dan bisa menjadi BKB sebagai Defense Heritage atau cagar budaya bernilai pertahanan,” katanya. Menurut SMB IV, Pangdam sangat senang adanya upaya Kesultanan Palembang Darussalam yang mengangkat kembali adat dan budaya Palembang terutama untuk Benteng Kuto Besak sehingga kedepan Pangdam akan mempelajari bersama tim dari Pangdam untuk memikirkan bagaimana proses yang harus dilakukan untuk BKB agar bisa menjadi Defense Heritage.
“ Kita juga sudah menyampaikan ke Pangdam akan membuat drama 200 tahun pengasingan Sultan Mahmud Badaruddin II ke Ternate , kita coba adakan, pentas atau seni di Benteng Kuto Besak,” katanya. Selain itu menurut SMB IV pihaknya menunggu kunjungan silaturahmi dari Pangdam II Sriwijaya ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam. “ Kita juga akan mensuport kegiatan adat budaya yang dilakukan oleh Kodam II Sriwijaya,”katanya.
Sedangkan Pangeran Suryo Vebri Irwansyah menambahkan Benteng Kuto Besak adalah kebanggaan dari Kesultanan Palembang Darussalam dan masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan karena Benteng Kuto Besak adalah benteng yang dibuat oleh Sultan sendiri. Dia mengucapkan terima kasih kepada TNI yang telah menjaga Benteng Kuto Besak hingga masih bertahan hingga kini.
“Kebetulan beberapa waktu lalu ada kunjungan ke 2 dari Team Balitbang Kementrian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI) Pak Gerald Theodorus L.Toruan, S.H.,M.H (Peneliti Ahli Muda Balitbang Kementrian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia) dan Jeanne Francoise (Penulis Disertasi pertama tentang Defense Heritage dan Founder Defense Heritage Intellectual Community) sudah melihat BKB sebagai Defense Heritage atau cagar budaya bernilai pertahanan , itu bagus juga, kami sudah diskusi dengan Kesultanan dan dengan yang lain , kita melihat sebagai bentuk bela negara, bentuk pertahanan,” katanya. Dia menilai selama ini upaya-upaya merevitalisasi BKB sudah sering dilakukan sebelumnya .
Komentar