Acara Sertijab Menteri Kesehatan dengan Terawan baru dilakukan satu minggu setelahnya yaitu 29 Desember 2020. Waktu yang terlalu lama untuk disia-siakan bagi Menteri Kesehatan baru untuk tidak melakukan penanganan krisis kesehatan dengan cepat.
Kurang dari seminggu setelah dilantik, atau bahkan sebelum acara Sertijab Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kepada Budi Gunadi Sadikin dilangsungkan, Menkes BGS telah menerbitkan dua Keputusan Menteri Kesehatan yang diterbitkan pada 28 Desember 2020.
Dua Keputusan Menteri Kesehatan tersebut antara lain mengatur tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 serta Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Selang dua hari setelahnya, sasaran penerima vaksin COVID-19 sudah dapat diakses dan dicek secara mandiri maupun diinformasikan oleh pemerintah secara langsung melalui SMS.
Menkes BGS pun secara langsung mengunjungi kantor Biofarma di Bandung, Jawa Barat, untuk memastikan kesiapan produsen dan distributor vaksin tersebut untuk bisa mendistribusikan vaksin COVID-19 pada 3 Januari 2021.
Bahkan dalam lawatan yang sama di Jawa Barat, yaitu saat mengunjungi RS Hasan Sadikin Bandung yang merawat pasien COVID-19, BGS berani turun langsung ke garda terdepan memasuki bangsal pasien COVID-19 dengan menggunakan APD lengkap layaknya petugas kesehatan.
Menkes BGS sempat mengeluarkan pernyataan bahwa sebelum masyarakat Indonesia kembali bekerja di awal tahun 2021, vaksin COVID-19 sudah didistribusikan ke 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Hal tersebut terealisasi menyusul pernyataan dari Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Biofarma Bambang Herianto yang menyebutkan vaksin COVID-19 Sinovac sudah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia pada hari ini.
Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi rampung dilakukan dalam kurun waktu 15 bulan kepada 181,5 juta penduduk Indonesia. Periode pertama vaksinasi dilakukan pada Januari hingga April 2021 yang ditujukan untuk 1,3 juta petugas kesehatan, 17,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta penduduk lansia yang masih menunggu jaminan keamanan hasil evaluasi uji klinis.
Periode kedua akan dilangsungkan pada April 2021 hingga Maret 2022 dengan sasaran 63,9 juta untuk masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77,4 juta penduduk dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Sebagai Menteri Kesehatan yang telah menjabat dengan waktu kurang dari dua minggu, Menkes BGS dinilai telah cukup banyak melakukan percepatan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Komentar