Tanjungpinang, jurnalsumatra.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Tanjungpinang menyatakan cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Kepulauan Riau berpotensi terjadi mulai 1 Januari 2020 hingga Minggu (3/1).
Prakirawan BMKG Tanjungpinang Miranda Putri Permata Sari di Tanjungpinang, Sabtu mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang dan tinggi, angin kencang, gelombang tinggi dan petir disebabkan pusaran tekanan rendah di sebelah timur Pulau Bintan.
Kondisi itu menyebabkan muncul belokan angin di Pulau Bintan (Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) yang mengakibatkan penumpukan massa udara dan pertumbuhan awan cumulonimbus (awan berwarna hitam pekat).
“Awan tersebut menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang dimana angin yang kencang mengakibatkan gelombang laut yang cukup tinggi,” katanya.
Miranda mengatakan berdasarkan pemantauan satelit, di Pulau Bintan tidak berpotensi terjadi angin puting beliung. Namun perlu diwaspadai angin kencang, hujan, yang disertai petir.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari ini, terutama di kawasan yang rawan banjir. Selain itu, pengguna alat transportasi laut juga harus mewaspadai gelombang laut, yang disertai angin kencang dan kabut.
“Waspadai hujan lebat di kawasan yang potensial terjadi longsor,” ucapnya.
Berdasarkan pemantauan, sejumlah kawasan di Tanjungpinang terjadi banjir. Akses Jalan lama menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah putus lantaran banjir.
PT PLN (persero) melaporkan listrik di sejumlah lokasi terpaksa dipadamkan mulai 2 Januari 2020 karena banjir sudah berada di atas travo listrik. Lokasi tersebut yakni Jalan Dompak dan sekitarnya, Jalan Nusantara KM 13 dan sekitarnya, Jalan Merpati dekat Lanudal, Jalan Kepodang, Jalan Hang Hadiri, Jalan Sayang, serta Jalan Irian Jaya dan sekitarnya.(anjas)
Komentar