Batam, jurnalsumatra.com – Vaksinasi COVID-19 kedua di Kota Batam Kepulauan Riau dimulai dengan memberikan imunisasi kepada pejabat dan petugas yang telah menjalani injeksi pertama 14 hari lalu, Jumat.
Di antara penerima vaksin pertama yaitu Wakil Wali Kota Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah Jefridin Hamid, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri setempat, Jadi Rajagukguk.
Sedangkan Wali Kota Muhammad Rudi masih memiliki tekanan darah yang tinggi sehingga tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan imunisasi Vaksin COVID-19.
Meski begitu, ia menegaskan, program vaksinasi harus terus dilanjutkan, hingga tahap-tahap berikutnya, agar virus itu tidak lagi bisa menginfeksi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan, hingga kini pihaknya tidak mendapatkan laporan mengenai efek samping imunisasi COVID-19 yang berat.
Hingga kini ia mencatat, dari total 6.687 sasaran vaksinasi, baru 2.598 orang yang telah diimunisasi. Sebanyak 235 orang ditunda, kemudian 310 orang ditetapkan tidak diberikan karena tidak memenuhi syarat dan 3.544 orang lainnya belum divaksin.
Ia mengatakan, efektivitas vaksin COVID-10 dapat dilakukan melalui pengukuran antibodi.
“Batam sudah tersedia alat yang mengukur kadar anti bodi. Mengukurnya satu bulan setelah hari ini yang difasilitasi Prodia,” kata dia.
Apabila kadar antibodi mencapai 250, maka sudah mendapat perlindungan virus sebesar 70 persen.
“Vaksin dosis kedua ini menambah kadar antibodi. Vaksinasi dosis pertama hanya tahan tiga hingga enam bulan, setelah dosis kedua bisa sampai satu tahun,” kata dia.(anjas)
Komentar