Muratara, Jurnal Sumatra – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Musi Rawas Utara mengadakan rapat Koordinasi persiapan pengawas menghadapi kampanye melalui media sosial media massa dan media elektronik.
Hal tersebut guna menghadapi pemilihan serentak tahun 2024.
Acara itu dilaksanakan pada tanggal 18 samapi 20 September di hotel Dewinda Lubuk Linggau, Rabu (19/9/2024).
Yang dihadiri langsung Koordinator divisi hukum Vita Novalia Arifin,Kejari Lubuklinggau, kepala Kesbangpol, kasi Pol PP Hasan, Panwascam, LO bakal Pasangan calon bupati dan wakil bupati, perwakilan Polres Muratara, rekan-rekan wartawan dan undangan lainnya.
Patimura Ketua pelaksana kegiatan Rapat Koordinasi menyampaikan laporannya berdasarkan undang-undang Bawaslu Muratara mengadakan kegiatan rakor ini untuk menyampaikan persiapan pengawas menghadapi kampanye melalui media sosial media masa dan media elektronik pada pemilihan serentak tahun 2024 yang di laksanakan pada tanggal 18 samapi 20 September di hotel Dewinda Lubuk.
Baca Juga: Pelantikan DPRD Ogan Ilir 2024 ‘Terkesan’ Semerawut
Lanjutnya, karena pada saat ini ribuan pengguna aktif media sosial setiap hari yang memiliki potensi mempengaruhi poling pengguna media sosial sebagai sarana atau alat untuk berkampanye.
Yang memiliki dampak positif dan dampak negatif kampanye online yang sangat luas kita harus ada pengawasan menghadapi kampanye melalui media sosial media massa dan Media elektronik pada pemilu serentak tahun 2024 ini, pungkasnya.
Sementara itu Hairul Alamsyah”Ketua Bawaslu Muratara, melalui Vita Novalia Arifin Koordinator divisi hukum menyampaikan Tujuannya, rakor memastikan kerja yang akan dilakukan para pengawas tepat sasaran.
Pengawasan tanggung jawab bersama, karena mewujudkan Pilkada yang damai tidak sukses dua penyelenggara saja yakni KPU dan Bawaslu, harapannya Muratara zero konflik.
Terkait pilkada dunia Maya adalah media sosial yang tak terbatas karena jangkauan luas, semua masyarakat, bisa mengakses dengan cepat semua bisa mengakses melalui jari tangan masing masing.sampai Vita.
Ia juga memaparkan,bawaslu sedikit kesulitan melakukan verifikasi, cross check potensi kerawanan di dunia maya di lapangan.
Upaya kami, mengharapkan peran media, dengan memberi isu isu potensi kerawanan. Karena tidak semua isu kerawanan yang bisa kami akses, tutupnya
(AkZzzz)
Komentar