MUBA, jurnalsumatra.com – Pengurus GERAMM (Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Musi Banyuasin), pada Jumat (14/06/2024) dimulai sekira Pukul 13.00 WIB, mengadakan aksi damai doa bersama di taman makam Pahlawan Kusuma Bangsa Musi Banyuasin.
Dalam aksi damai gerakan rakyat dan mahasiswa Musi Banyuasin ini, juga turut mendoakan pada Pilkada 2024, agar masyarakat Muba mendapatkan pemimpin yang ideal, menjaga amanah rakyat dan tidak pernah tersandung kasus korupsi.
Gerakan rakyat dan mahasiswa Musi Banyuasin menegaskan, penolakan terhadap mantan koruptor untuk menjadi pemimpin Muba, menolak orang yang ambisius terhadap kekuasaan dan menutup pintu untuk para mantan narapidana korupsi mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Muba.
Sebagaimana diketahui, Muba sudah 2 kali terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK. Pada tahun 2016 melibatkan Bupati Muba Pahri dan istrinya Lucyanti dan pada tahun 2016 melalui Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Palembang Pahri dan Lucy divonis terbukti terlibat dalam kasus suap untuk pengesahan RAPBD 2015 dan Laporan Keterangan dan Pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati 2014.
Selanjutnya Pada tahun 2021, Kembali terjadi OTT KPK, yang melibatkan Bupati Muba, Dodi Reza terkait kasus suap pengadaan barang dan jasa di kabupaten Musi Banyuasin tahun anggaran 2021.
Koordinator aksi damai tersebut, Febri Ardiansyah SH menegaskan, GERRAM menolak mantan narapidana korupsi untuk menjadi pemimpin Muba.
“Kami menolak dan menutup pintu bagi seorang narapidana korupsi untuk jadi pemimpin, Muba perlu pemimpin yang ideal dan amanah terhadap masyarakat bukan orang yang pernah tersandung kasus korupsi,” tegasnya.
Fitriandi S.Sos, salah satu Perwakilan masyarakat Muba menyampaikan, harapan masyarakat Muba agar Pilkada pada 27 November 2024 nanti, Muba mendapatkan pemimpin yang terbaik.
“Muba ini punya sumber daya manusia yang mumpuni untuk jadi pemimpin, dan kami harap masyarakat dapat memilih pemimpin yang terbaik dan bukan pemimpin yang korupsi,” ujarnya.
Satoto Waliun, salah satu aktivis Muba menegaskan, untuk kemajuan Muba, maka pemimpin harus berasal disini.
“Kita di Muba ini banyak orang berkualitas, Putra daerah Muba lah yang cocok untuk menjadi pemimpin dan memajukan daerah ini,” tandasnya.
Totok menambahkan, kami siap menyampaikan kebenaran, karena kita memiliki slogan hitam putih ughang Muba, ughang kitek nia.
“Saya siap membakar semangat juang orang-orang Muba,” ungkapnya. (Rafik Elyas/ril)
Komentar