Rejang Lebong, Bengkulu, jurnalsumatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu memperingatkan warga setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang terjadi sepekan belakangan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong M. Budianto di Rejang Lebong, Jumat (5/11), mengatakan cuaca ekstrem tersebut pengaruh fenomena La Nina yang melanda Tanah Air yang menyebabkan turunnya hujan dengan intensitas lebat dalam waktu yang lama, angin kencang dan petir.
“Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong diminta mewaspadai potensi terjadinya bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang sehingga bisa menyebabkan pohon tumbang,” kata dia.’
Dia menjelaskan Provinsi Bengkulu bersama dengan beberapa provinsi lainnya di Tanah Air saat ini masuk dalam daftar daerah yang berstatus siaga bencana yang dikeluarkan oleh BMKG.
Berbagai kalangan masyarakat Rejang Lebong, kata dia, selain harus siap siaga atas bencana itu juga diminta memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan aparat desa/kelurahan guna menyiapkan evakuasi.
Warga juga diminta menyimpan barang-barang penting ke tempat aman dan membatasi aktivitas di luar rumah agar mengurangi risiko korban bencana alam.
Ia menjelaskan jika warga berada di luar rumah harus menghindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong, serta selalu menyiapkan tas siaga yang berisi makanan, minuman, obat-obatan, uang, pakaian, dokumen berharga dan lainnya.
Sejauh ini, pihaknya telah menyiagakan personel pusdalops, relawan BPBD tersebar di 156 desa dan kelurahan, di mana setiap desa/kelurahan terdapat lima relawan sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam bisa langsung dikerahkan guna memberikan pertolongan.
Untuk peralatan yang disiapkan BPBD Rejang Lebong, berupa satu unit alat berat jenis loader, pelampung, mobil tangki, mobil dapur umum, logistik dan lainnya.(anjas)
Komentar