oleh

Pemkab Kotim kebut vaksinasi pelajar percepat pemulihan pendidikan

Sampit, jurnalsumatra.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menggencarkan vaksinasi COVID-19 untuk kalangan pelajar dan mahasiswa guna mempercepat pemulihan bidang pendidikan di daerah itu.

“Kami mendukung vaksinasi untuk pelajar. Kalau semua murid divaksinasi, kami juga lebih tenang mengizinkan anak kami mengikuti pembelajaran tatap muka,” kata Vina, salah satu orang tua siswa di Sampit, Senin.

Pembelajaran tatap muka secara terbatas sudah diberlakukan di Kotawaringin Timur, termasuk di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengatur jumlah dan jadwal murid mengikuti pembelajaran tatap muka.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dibantu Polri, TNI, Kadin, BIN, partai politik dan lainnya terus melakukan vaksinasi COVID-19, baik untuk dosis pertama maupun kedua.

Vaksinasi di kalangan pelajar dan mahasiswa juga terus digencarkan dengan sistem jemput bola ke sekolah dan kampus-kampus.

Pada Kamis (14/10) vaksinasi serentak dilaksanakan di SMPN 1 Sampit dengan target 500 dosis, SMPN 2 Sampit 246 dosis, SMPN 3 Sampit 750 dosis, dan STIH Habaring Hurung 360 dosis. Pada Sabtu (23/10) vaksinasi kembali dilaksanakan di STIE Sampit dengan sasaran 500 dosis.

Gencarnya vaksinasi diharapkan mampu membentuk kekebalan kelompok, termasuk di dunia pendidikan. Harapannya proses belajar mengajar bisa kembali dilaksanakan secara normal seiring terus menurunnya kasus COVID-19.

Kepala SMPN 2 Sampit Abdurrahman mengatakan vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pemulihan di bidang pendidikan. Selain menerapkan protokol kesehatan, upaya juga diperkuat dengan vaksinasi terhadap guru dan pelajar.

“Dengan vaksinasi ini kami berharap kekebalan tubuh siswa semakin tinggi, sehingga bisa menangkal berbagai penyakit menular. Kami juga berharap siswa semakin bersemangat mengikuti pelajaran, tentunya prokes ketat,” kata Abdurrahman.

Vaksinasi COVID-19 sudah dua kali dilakukan di SMPN 2 Sampit, tahap pertama sebanyak 400 orang dan pelaksanaan kedua menyasar 240 siswa yang tertunda, karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

Abdurrahman berharap pemerintah kembali memfasilitasi vaksinasi untuk dosis kedua bagi siswa di sekolahnya agar semua mendapatkan vaksinasi dengan dosis lengkap.

Ia mengakui pembelajaran tatap muka lebih efektif dibandingkan secara daring. Untuk itu dia berharap kasus COVID-19 terus menurun dan pandemi segera berakhir, sehingga aktivitas pendidikan bisa kembali normal.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed