Meulaboh, jurnalsumatra.com – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Meulaboh Kabupaten Aceh Barat merencanakan penerapan sistem Inaportnet, guna meningkatkan layanan pelabuhan secara cepat, aman, netral dan mudah secara terintegrasi.
“Insya Allah, sistem ini akan mulai diterapkan pada November mendatang. Dua hari lalu sudah diadakan pelatihan,” kata Humas KSOP Meulaboh Rita Delvina, Jumat.
Seperti diketahui, Inaportnet adalah portal elektronis yang terbuka dan netral guna memfasilitasi pertukaran data dan informasi layanan kepelabuhanan secara cepat, aman, netral dan mudah yang terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait, badan usaha pelabuhan dan pelaku industri logistik untuk meningkatkan daya saing komunitas logistik Indonesia.
Pengguna Inaportnet adalah instansi pemerintah dan badan usaha pelabuhan serta pelaku industri logistik di Indonesia, yang memanfaatkan jasa kepelabuhanan seperti: shipping lines / agents, freight forwarder, CFS (Container Freight Station), Custom brokerage/PPJK, importir & exportir, depo container, warehouse, dan inland transportation (truk, kereta api dan tongkang).
Rita Delvina mengatakan, guna memudahkan pelaku usaha yang memanfaatkan jasa kepelabuhanan di daerah ini, pihaknya telah menggelar pelatihan kepada setiap pelaku usaha, agar nantinya penerapan sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan intruksi Menteri Perhubungan Republik Indonesia secara bertahap.
Penerapan sistem tersebut, kata dia, sesuai dengan Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 157 Tahun 2015 tentang Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Meulaboh Syamsul Arif Hutagalung saat membuka sosialisasi penerapan Inaportnet kepada pengguna jasa pelabuhan di Meulaboh berharap agar aplikasi tersebut bisa segera diterapkan oleh semua pihak.
Ia menargerkan pada tahun 2022 mendatang, seluruh pelaku usaha atau badan yang melakukan kegiatan di pelabuhan wajib menggunakan sistem inaportnet, sebagai upaya untuk memfasilitasi pertukaran data dan informasi layanan kepelabuhanan secara cepat, aman, netral dan mudah.
Sistem ini juga terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait, badan usaha pelabuhan dan pelaku industri logistik untuk meningkatkan daya saing komunitas logistik Indonesia.(anjas)
Komentar