oleh

DPRD Kulon Progo minta pemkab percepat vaksinasi guru SMP

Kulon Progo, jurnalsumatra.com – Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Akhid Nuryati meminta pemerintah setempat mempercepat vaksinasi bagi tenaga pendidik di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) guna mendukung pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka pada Tahun Ajaran 2021/2022.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan berdasarkan monitoring di SMP, mayoritas guru atau tenaga pendidik belum divaksin, khususnya guru SMP di Kecamatan Wates, karena Puskesmas yang ada di wilayah itu kelebihan sasaran vaksinasi.

“Kami menyadari seluruh tenaga medis fokus melakukan penangan COVID-19 dan tahapan vaksinasi ini. Namun, kami juga mendapat keluhan dari guru tingkat SMP yang belum divaksin. Padahal, tahapan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan paling lambat tahun ajaran 2021/2022. Kami berharap mereka juga didahulukan,” kara Akhid.

Ia mengatakan hasil komunikasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo dan tenaga pendidik di Kecamatan Wates, semua tenaga pendidik tingkat SMP di Kecamatan Wates belum mendapat vaksin, karena Puskesmas di kecamatan itu sasaran vaksinnya sangat tinggi dan sudah ditambah jadwal hari vaksinasinya, sedangkan guru SMP belum terjadwal untuk vaksinasi.

“Kami mengusulkan guru SMP di Kecamatan Wates divaksin di lokasi bekas RSUD Wates, supaya saat dilaksanakan PTM mereka sudah divaksin,” katanya.

Kepala Disdikpora Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan berdasarkan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kulon Progo bahwa vaksinasi masih difokuskan pada pelayan publik, lansia, tenaga pendidik dari tingkat bawah, yakni PAUD, SD, baru SMP. Sedangkan tenaga pendidik untuk SMK, SMA, dan MA, sebagian ikut provinsi, namun masih banyak yang belum divaksin.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, guru SMP sebagian sudah divaksin, khususnya di kecamatan yang Puskesmasnya melayani sasaran vaksinasi tidak terlalu banyak. Untuk guru SMP di Kecamatan Wates semua belum divaksin dam belum diagendakan.

“Kami masih melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan supaya mereka dapat divaksin dalam waktu dekat, sehingga saat dilaksanakan uji coba PTM pada Juni nanti semua sudah siap,” kata Arif.

Menurut Arif, Disdikpora juga akan mengkaji pelaksanaan PTM. Bagi Disdikpora, keselamatan dan kesehatan guru, tenaga kependidikan serta siswa adalah hal utama. Sehingga, Disdikpora mewajibkan setiap sekolah melakukan simulasi PTM terbatas untuk melihat kesiapan sekolah dalam pelaksanaan protokol kesehatan sebelum diberlakukan uji coba PTM.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed