oleh

Kegiatan belajar tatap muka di Bengkayang kembali ditunda

Pontianak, jurnalsumatra.com – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat Gustian Andiwinata menyatakan pemerintah daerah telah memutuskan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka kembali ditunda.

“Sebelumnya telah direncanakan KBM tatap muka Senin (15/2) hari ini. Namun karena Bengkayang masih zona oren dan sebagaimana disampaikan Gubernur bahwa zona oren COVID-19 masih belum boleh melaksanakan KBM,” katanya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Ia menjelaskan dengan kondisi yang ada sebagai arahan gubernur bersama organisasi perangkat daerag (OPD) teknis terkait meminta agar Disdikbud di setiap daerah mengkaji inovasi-inovasi baru dalam rangka menjaga serta mengedepankan mutu pendidikan di Kalimantan Barat selama masa pandemi berlangsung.

“Dalam hal ini kita dituntut untuk melakukan inovasi di masa COVID-19. Tentunya bergantung pada situasi dan kondisi di masing-masing daerah, khususnya dalam penanganan di tiap-tiap zona oranye untuk tidak melakukan sekolah tatap muka. Terutama dalam menjalankan SKB 4 Menteri yang sampai saat ini tidak bisa kita laksanakan,” katanya.

Ia berharap kepada Bupati terpilih yang rencananya akan dilantik pada 17 Februari 2021 untuk berani mengambil langkah pada dasarnya dalam aturan yang berlaku bahwa Bupati/Wali Kota boleh mengambil langkah asal tidak membuat situsi dan kondisi di tiap-tiap daerah menjadi zona oranye.

Dia menambahkan bahwa untuk saat ini di Kabupaten Bengkayang, KBM tatap muka merupakan suatu kewajiban yang seharusnya dilaksanakan, khususnya di daerah-daerah terpencil. Mengingat di beberapa daerah terpencil di Kabupaten Bengkayang masih banyak yang minim akan fasilitas untuk melakukan daring seperti sarana internet, alat-alat elektronik penunjang daring (laptop/handphone), dan listrik.

“Jadi itu jadi kendala sendiri karena kita keterbatasan internet, sarana handphone atau komputer. Bahkan di beberapa wilayah masih ada yang kesulitan listrik. Untuk i itu kita berharap KBM tatap muka dapat segera dilaksanakan di Bengkayang dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak yang di tempat tinggalnya tak memiliki fasilitas penunjang untuk belajar daring,” katanya.

Tentunya dalam KBM tatap muka harus dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku.

“Di mana kita harus menjamin agar wilayah kita tak masuk ke zona oranye karena apabila hal itu terjadi tentu berbahaya bagi murid, tenaga pengajar, dan pihak-pihak lainnya,” demikian Gustian Andiwinata.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed