oleh

Wabup Lahat Didampingi Forkopimda dan OPD Lahat Panen Raya Serentak

LAHAT, JURNAL SUMATRA – Berlokasi di Desa Jemaring Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat. Wabup Lahat Widia Ningsih SH, MH, didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kabupaten Lahat melakukan panen raya.

Acara panen raya tersebut di Ataran areal persawahan yang ada di kawasan Pemalasak Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, seluas lebih kurang 70 Hektar, jenis padi Varietas Lokal Ciherang, pada Senin (7/3/2025).

Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, Pukatul Hadi SP M, Si didampingi Kabid TPH, Ahmad Firdaus SP MMA menegaskan, kegiatan ini merupakan panen raya padi bersama dengan Presiden RI, H Prabowo Subianto yang dipusatkan di Jawa Barat.

“Ataran areal persawahan yang ada di kawasan Pemalasak, Kecamatan Jarai seluas lebih kurang 70 hektar, jenis padi varietas lokal ciherang,” ujarnya saat dibincangi disela-sela panen raya, kemarin.

Namun uniknya, dipaparkan dia, disini ketika panen, penggilingannya masih menggunakan cara tradisional. Lain halnya jika di daerah Merapi dan Kikim Area telah modernisasi.

“Kepada Kepala Desa (Kades) dan juga Camat agar kiranya mendukung penuh program kerja Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi SE dan Wakil Bupati, Widia Ningsih SH., MH mengenai swasembada dan ketahanan pangan,” pintanya.

Sementara, Bupati Lahat H. Bursah Zarnubi SE melalui Wabup Lahat Widia Ningsih SH., MH mengatakan, kegiatan panen raya dilaksanakan serentak di 14 Provinsi se-Indonesia. Merupakan representatif dari program pusat.

“Alhamdulillah, program yang diluncurkan pusat sama dengan slogan kami yakni menata kota membangun desa, dengan mencanangkan swasembada pangan di Kabupaten Lahat,” ungkap Wabup Lahat.

Untuk diketahui, sambung Widia Ningsih, di Bumi Seganti Setungguan ini sangat berpotensi sekali, hamparan sawah terdata hingga 40 ribu hektar, hanya saja baru tergarap 22 ribu sawah.

“Oleh karena itu, semuanya itu belum optimal dikarenakan saluran irigasi dan palak siring yang rusak ataupun tertimbun tanah longsor,” jelasnya.

Demi mewujudkan swasembada pangan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat secara bertahap, akan membangun kembali irigasi yang rusak tersebut.

“Dengan luasan tersebut di Pemalasak ini jangan sampai dialih fungsi, sebelum program pemerintah pusat terealisasi sebagai penunjang dan sumber utama dari makan bergizi gratis (MBG),” tambah Widia Ningsih.

Akan tetapi, dijelaskannya, kesemuanya itu harus ditopang dengan jumlah beras, ketersediaan ikan serta sayuran yang banyak. Apabila berjalan sesuai rencana maka yang selama ini panen padi cuma dua kali, maka dengan irigasi yang baik dapat dilakukan tiga kali dalam setahun.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed