OGAN ILIR, JURNAL SUMATRA – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Ogan Ilir berkomitmen akan mengawal pelaksanaan program pemerintah untuk tercapainya swasembada pangan.
Hal ini disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Ogan Ilir, H. Edwin Cahya Putra saat menggelar silaturahim dan buka puasa bersama Pengurus Anak Cabang (PAC) dan ranting se-Kabupaten Ogan Ilir. Jum’at (28/03/2025)
Edwin menegaskan bahwa Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram.
“Jadi dari pemerintah, melalui arahan kebijakan Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa harga gabah Rp 6.500 di tingkat petani. Para kader, PAC dan ranting harus kawal itu,” kata Edwin.
Dijelaskannya, kebijakan HPP GKP tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 yang menggantikan keputusan sebelumnya.
Selain itu, kebijakan ini juga menghilangkan rafaksi harga gabah yang selama ini menjadi kendala dalam harga jual gabah petani.
“Penetapan HPP GKP yang lebih tinggi diharapkan dapat memberikan perlindungan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Edwin.
Dengan kebijakan itu diharapkan para petani lebih semangat berproduksi untuk mendukung swasembada pangan.
Pria yang menjabat Ketua DPRD Ogan Ilir ini menyampaikan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.
Sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, maka Perum Bulog akan mengadakan gabah dan beras dengan target 3 juta ton setara beras pada 2025.
“Dengan target ini dan kebijakan HPP gabah yang telah disesuaikan, kami berharap serapan gabah petani khususnya di Ogan Ilir bisa berjalan optimal,” ucap Edwin.
Selain membahas HPP GKP, DPC Gerindra Ogan Ilir juga gencar mensosialisasikan program pemerintah pusat demi kesejahteraan rakyat.
“Dan kami di DPRD sebagai lembaga legislatif pastinya bersinergi dengan lembaga eksekutif, dalam hal ini Pemkab Ogan Ilir selaku regulator yang membuat kebijakan,” tutup Edwin. (van/agd)
Komentar