oleh

Bupati Lahat: Setiap OPD Tidak Memiliki Target dan Tidak Sanggup Sebaiknya Mundur

LAHAT, Jurnal Sumatra – Bertempat di Gedung Kesenian kabupaten Lahat telah dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.

Acara Musrenbang RKPD yang menjadi agenda tahunan Bappeda Lahat, dapat menyusun program kerja dari setiap stakeholder melibatkan seluruh elemen masyarakat, pada Senin (24/3/2024).

Dalam laporannya, Kepala Bappeda Lahat Feriyansyah Eka Putra ST MM menyampaikan, bahwa dari tingkat desa, lalu kecamatan dan sekarang di tingkat Kabupaten Lahat.

Ia menegaskan, Musrenbang RKPD ini wadah untuk menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap, melalui forum ini, dihasilkan rencana pembangunan yang benar-benar sesuai dengan harapan dan kepentingan masyarakat Lahat, sesuai dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati,” ulasnya.

Sementara, Bupati Lahat H.Bursah Zarnubi SE mengharapkan, melalui RKPD yang dilaksanakan dapat menjadi Inovasi setiap OPD, dalam menyerap dan Menggerakkan seluruh potensi masyarakat.

Selain itu, Bursah menghimbau melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ini, dapat dijalankan sesuai Visi dan Misi Pembangunan lima tahun ke depan.

“Dengan titik beratnya pada Pertanian, Perkebunan dan Perikanan yang bermuara pada Swasembada Pangan. Sebab, 70 persen masyarakat kita di desa. Lalu cara Menata Perkotaan tentunya,” kata Bursah.

Ia menjelaskan, bahwa Bappeda harus bisa merancang pembangunan Kabupaten Lahat ke depan.

“Perbaikan harus dari desa, yang banyak terdapat pengangguran, kemiskinan supaya setara dengan kota. Kota sendiri lebih baik lagi, tertata. Kita tunggu inovasi Bappeda untuk kemajuan masyarakat yang inklusif. Makanya pembangunan harus nyata. Kalo kami tidak on the track, siap dikritik,” ulas Bursah.

Ikut melengkapi dari Wakil Bupati Widia Ningsih SH MH yang menjabarkan arah pendidikan di Kabupaten Lahat. Harus unggulan di Sumsel ini.

“Kemensos memberikan wadah untuk sekolah rakyat. Ada 2.000 anak putus sekolah yang ditampung nanti. Sedangkan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan sekolah unggulan, harus benar-benar kita jadikan sumber daya yang lebih baik dari penggunaan sekolah ini,” jelas Widia Ningsih.

Yang terpenting menurut Widia setiap OPD jangan hanya program yang dipaparkan, tapi target setiap OPD 5 tahun ke depan.

“Jika tidak mampu memiliki target ya sebaiknya mundur saja,” pesan Widia dengan lantang. (D1N)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed