MURATARA, JURNAL SUMATRA -Sebuah cuitan yang viral di media sosial Facebook oleh akun @anton Kurniawan di grup Rupit Rawas Community yang memiliki hampir 30.000 anggota, memunculkan dugaan praktik jual beli narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Surulangun Rawas (Lasura).
Dugaan tersebut beredar setelah informasi yang menyebutkan bahwa para tahanan di dalam lapas sering meminta uang kepada keluarganya, yang menimbulkan kecurigaan bahwa uang tersebut digunakan untuk transaksi narkoba.
Tanggapan atas isu ini datang dari akun yang diduga milik keluarga tahanan yang meminta pihak kepolisian, khususnya Polres Musi Rawas Utara (Muratara), untuk segera melakukan penggeledahan di dalam Lapas Surulangun Rawas guna memastikan kebenaran informasi tersebut. Mereka berharap tindakan tegas dari pihak berwenang agar praktik ilegal seperti narkoba tidak terus berkembang di dalam lapas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Lapas Surulangun Rawas, Ahmad Fauzan, mengonfirmasi bahwa memang benar para tahanan sering meminta uang kepada keluarga mereka. Namun, ia menegaskan bahwa uang yang diminta digunakan untuk keperluan konsumsi sehari-hari, seperti membeli makanan dan rokok, bukan untuk transaksi narkoba.
“Memang benar tahanan sering meminta uang kepada keluarganya, tetapi uang itu untuk membeli makan dan rokok, bukan untuk hal lain,” ujar Ahmad Fauzan saat dikonfirmasi.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada bukti konkret yang membenarkan dugaan adanya praktik jual beli narkoba di dalam Lapas Surulangun Rawas.
Meskipun demikian, desakan dari keluarga tahanan untuk dilakukan penggeledahan semakin mendapat perhatian dari pihak berwenang, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dan Polres Musi Rawas Utara.
Pihak kepolisian dan lembaga terkait diharapkan segera mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan situasi ini tidak berkembang lebih lanjut dan memastikan keamanan serta ketertiban di dalam Lapas Surulangun Rawas. (AkaZzz)
Komentar