oleh

Bupati Panca Tegaskan Pemkab OI Tidak Berhutang Pada BPJS

OGAN ILIR, JURNAL SUMATRA – Bupati Ogan Ilir (OI), Panca Wijaya Akbar SH, angkat bicara perihal penangguhan kerjasama Pemkab OI dengan BPJS yang berimbas pada pelayanan kesehatan untuk masyarakat pengguna BPJS gratis.

Hal tersebut disampaikan Bupati Panca, dalam sambutannya pada Sidang Paripurna DPRD OI, dalam rangka Peringatan HUT ke-21 Ogan Ilir, di Ruang Sidang Paripurna DPRD OI, KPT Tanjung Senai Indralaya, Sumsel. Selasa (07/01/2025)

Di hadapan anggota dewan dan Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi serta tamu undangan, Panca menegaskan Pemkab Ogan Ilir tidak memiliki tunggakan ke BPJS Kesehatan.

“Saya sampaikan, Ogan Ilir tidak pernah berhutang dengan BPJS ,” kata Panca dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Panca menguraikan bahwa pada tahun 2023 BPJS Kesehatan meminta Pemkab OI untuk membiayai UHC (Universal Health Coverage) atau cakupan kesehatan semesta, dengan nominal sebesar Rp 45 miliar.

Menurutnya, menjawab itu. Sebagai pengemban amanah Panca sampaikan, bahwa Ogan Ilir hanya mampu menganggarkan sebesar Rp 25 miliar, berkenaan dengan kondisi keuangan daerah serta penggunaan.

Kemudian lanjutnya, kerjasama itu berlanjut hingga sampai akhir tahun 2024, BPJS meminta Pemkab Ogan Ilir memasukkan sisa anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk biaya UHC itu menjadi utang pokok daerah.

“Dan itu yang menjadi keberatan kami sebagai bupati,” kata Panca.

Mengapa? Karena menurutnya, masih banyak daerah di Ogan Ilir ini fasilitas kesehatannya masih belum terpenuhi. Dan dengan uang sebesar Rp 40 milyar itu, Pemkab OI bisa membangun sebuah Rumah Sakit Pratama, atau armada ambulance atau juga Poskesdes di tiap desa.

Dijelaskannya, mengapa hal itu disampaikan dan menjadi pertimbangan karena dengan nominal itu akan lebih baik untuk jangka panjang terkait ketersediaan fasilitas kesehatan.

Disamping itu juga katanya, dengan tersedianya faskes di daerah, jarak masyarakat untuk mendapat pelayanan akan lebih dekat yang tentunya akan lebih cepat mendapat penanganan plus menghemat biaya transportasi.

“Sejatinya kami terluka dengan polemik ini (penangguhan kerjasama BPJS-red). Semua program terkait perbaikan pelayan kesehatan yang telah dilakukan selama ini seolah percuma,” kata Panca dengan mata berkaca-kaca.

“Yakinlah, kami sebagai pengemban amanah akan bertanggung jawab dan pasti akan menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dengan sebaik-baiknya, apalagi ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak,” tandasnya.

Sementara, dalam sambutannya, Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menanggapi hal tersebut mengatakan sepakat dengan apa yang disampaikan Bupati Panca.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed